4 Stadium Demam Berdarah Dengue

Reporter

Antara

Kamis, 12 Januari 2023 21:30 WIB

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Nita Dewanti mengimbau orang tua mewaspadai tanda fase preshock pada anak penderita demam berdarah dengue (DBD) yang menjadi awal masuknya stadium lanjut DBD.

"Stadium preshock atau menuju syok di mana pada stadium ini anak-anak penderita DBD akan mengalami penurunan tekanan darah, anaknya semakin lemas, atau bahkan bisa terjadi syok," ucapnya.

Ia mengatakan fase pra-syok merupakan tanda anak memasuki stadium ketiga penyakit DBD yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini. Pada kondisi ini, tekanan darah anak akan melemah dan denyut jantung juga akan lebih cepat yang disebut dengan takikardia. Jika anak masuk pada fase ini, pemberian cairan harus tercukupi, baik dari pemberian minum maupun infus, agar tidak terjadi stadium 4, yaitu staduim syok.

"Jika sudah memasuki stadium syok harus dipantau ketat karena biasanya sudah masuk ICU dan harus dipantau ketat, cairan juga harus tepat tidak boleh berlebih tidak boleh kurang," ujarnya.

Empat stadium
Nita mengatakan demam berdarah dengue terdiri dari empat stadium, diawali dengan stadium pertama, gejalanya tidak begitu berat seperti penyakit virus lain atau hanya demam saja. Namun, jika berlanjut ke stadium kedua akan muncul bintik merah sebagai tanda pendarahan di kulit.

Advertising
Advertising

"Bintik merah itu salah satu perdarahan di kulit, anak juga bisa mimisan dan yang paling ditakutkan adalah ada pendarahan di saluran pencernaan atau di otak," kata Nita.

Selain DBD, penyakit yang juga sering mengintai anak adalah campak yang disebabkan virus golongan paramyxovirus. Virus ini biasanya akan menyebabkan gejala seperti demam dan lemas pada anak, lalu pada hari ketiga biasanya akan timbul ruam-ruam merah di kulit seperti bintik-bintik kecil yang disebut rash morbilliform.

Pada campak biasanya juga disertai gejala seperti pilek dan batuk. Bahkan kondisi yang lebih berat bisa menjadi bronkopneumonia atau peradangan paru-paru.

"Campak bisa terjadi sepanjang tahun dan sifatnya sangat menular. Jadi, sangat mudah sekali anak-anak tertular dari temannya, kakak atau adiknya bisa," tegasnya.

Baca juga: Apakah Seorang Bisa Terkena Demam Berdarah Lebih dari Satu Kali?

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

2 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

7 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

9 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

9 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

11 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

12 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

15 hari lalu

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

19 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya