Manfaat Berkebun untuk Turunkan Risiko Kanker

Reporter

Antara

Jumat, 13 Januari 2023 11:39 WIB

Ilustrasi urban farming/berkebun di perkotaan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Planetary pada Januari 2023 menyebut berkebun dapat membantu mengurangi risiko kanker dan penyakit kronis lain pada orang dewasa. Menurut tim peneliti, seperti disiarkan Medical Daily, intervensi komunitas berbasis alam seperti berkebun dapat mengurangi faktor risiko penyakit tidak menular dan kronis yang dapat dimodifikasi, termasuk pola makan yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan terputusnya hubungan sosial.

Dalam percobaan pertama secara acak dan terkontrol, para peneliti menemukan orang yang terlibat dalam aktivitas itu, makan lebih banyak serat, dan melakukan lebih banyak latihan fisik. Tingkat stres dan kecemasan mereka juga menurun secara signifikan. Untuk keperluan penelitian, tim menyaring 493 orang dewasa antara 1 Januari 2017 dan 15 Juni 2019.

Dari angka tersebut, sebanyak 291 partisipan menyelesaikan pengukuran awal dan secara acak ditugaskan ke dua kelompok, yakni intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi ditugaskan untuk melakukan berkebun komunitas sementara kelompok kontrol harus menunggu satu tahun untuk mulai berkebun.

Pentingnya berkebun komunitas
Semua peserta memakai monitor aktivitas selama penelitian. Mereka juga rutin menjalani pengukuran tubuh dan melakukan survei berkala tentang asupan gizi dan kesehatan mental. Setelah menganalisis data, tim melaporkan berkebun komunitas memberikan solusi berbasis alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi faktor risiko kanker dan penyakit kronis lain pada orang dewasa.

"Temuan ini memberikan bukti nyata berkebun komunitas dapat berperan penting dalam mencegah kanker, penyakit kronis, dan gangguan kesehatan mental," kata penulis senior sekaligus profesor di Jurusan Studi Lingkungan Universitas Boulder, Jill Litt, seperti dikutip Medical Xpress.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan ke mana pun orang pergi, mereka mengatakan ada sesuatu tentang berkebun yang membuat merasa lebih baik. Litt berharap profesional kesehatan, pembuat kebijakan, dan perencana lahan akan melihat temuan studi ini dan mempertimbangkan untuk membuat taman komunitas dan ruang lain yang mendorong lebih banyak orang untuk berkumpul dan menikmati alam bersama.

Baca juga: Manfaat Berkebun: Dari Raup Vitamin D hingga Cegah Demensia

Berita terkait

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

1 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

3 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

11 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya