Tak Boleh Sembarangan, Ini yang Harus Diperhatikan untuk Transplantasi Ginjal

Reporter

Antara

Jumat, 13 Januari 2023 21:11 WIB

Ilustrasi ginjal. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu, dua remaja di Makassar menculik dan membunuh anak berusia 10 tahun agar bisa menjual ginjal korban. Namun usai membunuh, mereka urung menjual ginjal korban karena tak mengetahui letaknya dan kehilangan kontak dengan orang yang mau bertransaksi organ.

Maraknya perdagangan ilegal ginjal karena banyak penderita gagal ginjal yang butuh transplantasi organ vital tersebut, selain rutin cuci darah. Padahal proses transplantasi tak bisa sembarangan. Prosedur persiapan transplantasi yang mulus memerlukan kerja sama yang baik antara koordinator transplan, tim advokasi rumah sakit yang melaksanakan tugas KTN yang baik, dokter spesialis nefrologi yang memastikan tingkat kecocokan organ donor dan resipien, spesialis radiologi yang dapat menampilkan pembuluh darah donor dan resipien dengan baik, serta seluruh tim dokter spesialis yang memastikan toleransi operasi pasien cukup untuk melaksanakan transplantasi.

Pada prosedur transplantasi ginjal, ada dua operasi yang dilakukan dan memerlukan donor serta resipien. Syarat menjadi donor salah satunya memiliki golongan darah sama dengan penerima. Namun, dengan pengembangan keilmuan sebenarnya golongan darah berbeda pun bisa ditransplankan dengan menambah biaya untuk menghilangkan antibodinya. Selain biaya, risiko penolakan juga lebih besar.

“Menyumbangkan ginjal agar bisa dipakai hanya bisa satu, cocok dulu. Enggak bisa kita tiba-tiba dapat ginjal dipakai. Kalau ditolak, yang dapat pun jadi meninggal, tadinya hidup. Tidak akan ada rumah sakit yang menerima ginjal tak jelas untuk dipakai,” jelas spesialis bedah urologi konsultan di RSCM, Dr. dr. Nur Rasyid, SpU (K), seraya menekankan prosedur transplantasi harus dikerjakan oleh ahlinya di rumah sakit.

Sejak 1977
Transplantasi ginjal sudah dilakukan di Indonesia sejak 1977 namun baru berkembang pesat pada 2011 dan sampai saat ini telah dilakukan lebih dari 1.200 kasus. Tindakan ini pun mengalami berbagai kemajuan dalam bidang medis dan bedah. Awalnya, prosedur dilakukan dengan memasukkan alat laparaskopi melalui rongga perut (peritoneum di mana terdapat usus dan organ-organ lain), kemudian membuka ruangan belakang tempat ginjal berada.

Advertising
Advertising

Menurut Rasyid, sejak 2018 dikembangkan teknik baru, laparaskopi langsung ke lokasi ginjal (retroperitoneal). Proses ini butuh keterampilan yang lebih baik dari operator namun memberikan keuntungan, yaitu komplikasi yang lebih rendah bagi pendonor. Penyakit ginjal kronis yang awalnya tak bergejala dan tak diobati dapat berujung gagal ginjal. Transplantasi ginjal masih dikatakan sebagai terapi terbaik untuk menanganinya. Namun, prosedur ini hanya bisa dilakukan oleh ahli di rumah sakit.

Baca juga: Beda Cara Transplantasi Ginjal dari Orang yang Masih Hidup dan Sudah Meninggal

Berita terkait

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

5 hari lalu

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

11 hari lalu

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

21 hari lalu

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

24 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

28 hari lalu

Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

28 hari lalu

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

Dalam kebanyakan kasus, batu ginjal terbentuk karena penurunan volume urine atau peningkatan mineral pembentuk batu dalam urine.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

28 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

31 hari lalu

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.

Baca Selengkapnya

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

32 hari lalu

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.

Baca Selengkapnya