Dokter Anak Tak Anjurkan Balita Main Lato-lato

Reporter

Antara

Minggu, 15 Januari 2023 15:31 WIB

Sejumlah anak memainkan latto-latto di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Jumat, 6 Januari 2023. Permainan tradisional latto-latto pernah sempat muncul di tahun 90an, dan kini permainan tersebut kembali viral. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Mainan lato-lato yang pernah digemari di masa lalu kini kembali populer. Namun, spesialis tumbuh kembang anak Dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), tak menyarankan lato-lato dimainkan anak usia di bawah 5 tahun (balita) karena kemampuan motorik yang belum sempurna.

"Kemampuan motoriknya belum baik sehingga dia akan mudah menyebabkan dirinya kena bola, menyebabkan lebam-lebam karena saking kencang dan terlepas (bola)," ujar Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat IDAI itu.

Menurutnya, orang tua harus mempertimbangkan sejumlah hal sebelum membolehkan anak memainkan lato-lato. Salah satunya apakah kemampuan motorik halus mereka sudah mumpuni. Kemampuan motorik halus melingkupi keterampilan fisik melibatkan gerakan yang menuntut koordinasi mata dan tangan.

Mainan lato-lato sebenarnya juga dapat melatih daerah tangan, dari lengan sampai jari-jari, dan melatih tangan bergerak. Permainan yang pernah populer pada 1960 hingga 1970-an itu juga melatih ketepatan, bagaimana anak bisa memperkirakan bola bertemu, konsentrasi, dan keseimbangan.

Sudah ada edukasi
Selain kemampuan, pertimbangan lain membolehkan anak bermain lato-lato saat sudah paham kala mendapatkan edukasi, khususnya cara bermain dengan aman dan bahayanya. Bernie menuturkan anak usia sekolah dan remaja termasuk yang dibolehkan memainkannya karena tahu bahayanya dan memiliki kemampuan untuk mengontrol, yakni motorik halus dan kasar. Mereka juga mengerti apa yang disampaikan orang tua tentang bahaya dan bagaimana cara bermain yang benar.

Advertising
Advertising

"Pada usia sekolah atau remaja tentunya boleh. Tetapi, ada pendampingan orang tua, jadi anak mengerti. Atau kalau belum terampil jangan terlalu kencang dulu nanti bisa mencederai diri sendiri," ujar Bernie.

Di sisi lain, orang tua perlu tetap melakukan pendampingan serta memilih bahan lato-lato agar tak membahayakan anak, seperti bukan dari bahan mudah pecah layaknya di masa lalu. Bernie mengatakan jika semakin cepat dan kuat kedua bola berbahan mudah pecah dibenturkan, maka akan menyebabkan luka.

"Dulu dibuat dari glass, kemudian diganti dengan bahan yang lebih aman. Kalau bahannya aman itu tidak apa-apa. Bagaimana bisa menyebabkan lebam? Kalau mengenai tubuh anak itu akan mudah lebam," tandasnya.

Baca juga: Sejarah Panjang Mainan Lato-lato dan Tips Aman Memainkannya

Berita terkait

Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

18 hari lalu

Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

Orang tua diminta mengawasi anak ketika bermain game dengan memperhatikan rating atau klasifikasi yang tertera sesuai usia anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

21 hari lalu

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.

Baca Selengkapnya

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

22 hari lalu

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

38 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Cocok untuk Ngabuburit, Ini 7 Pilihan Mobile Game Seru Buatan Indonesia

41 hari lalu

Cocok untuk Ngabuburit, Ini 7 Pilihan Mobile Game Seru Buatan Indonesia

Lagi cari game untuk main bareng (mabar) sambil ngabuburit bersama teman? Simak mobile game seru buatan developer Indonesia.

Baca Selengkapnya

Balita di Tangerang Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Luka di Mata dan Gigitan di Sekujur Tubuh

28 Februari 2024

Balita di Tangerang Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Luka di Mata dan Gigitan di Sekujur Tubuh

Polresta Tangerang tengah menyelidiki dugaan kekerasan yang dialami balita berusia 4 tahun itu.

Baca Selengkapnya

MPASI: Finger Food Penting untuk Pemenuhan Gizi Seimbang

26 Februari 2024

MPASI: Finger Food Penting untuk Pemenuhan Gizi Seimbang

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam pemenuhan gizi seimbang dan pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

1 Februari 2024

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Balita di India Diserang Anjing Galak

24 Januari 2024

Balita di India Diserang Anjing Galak

Sudah tiga kali kejadian di Delhi India sepanjang Januari 2024, anak-anak diserang anjing galak.

Baca Selengkapnya

Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

24 Januari 2024

Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

Balita MN melihat ada lubang kemudian memasukkan tangannya ke dalam lubang yang diduga merupakan sarang ular itu.

Baca Selengkapnya