TEMPO.CO, Jakarta - Setelah proses pembuahan, kantung ketuban akan mulai terbentuk dan dipenuhi dengan air. Setalah usia kehamilan bertambah, air ketuban akan dipenuhi pula dengan urine dari janin.

Mengutip dari fk.ui.ac.id, semasa kehamilan ibu hamil membutuhkan cairan yang lebih banyak dibandingkan biasanya guna mengisi volume air dalam uterus maupun rahim. Kekurangan asupan air dapat menimbulkan air ketuban juga berkurang dan terjadi sembelit.

Baca : Janin Bisa Buang Air Besar dalam Kandungan, Membuat Keruh Ketuban dan Sebabkan Keracunan

Dilansir dari clevelandclinic.org, air ketuban berperan untuk melindungi janin saat berada di dalam rahim. Air ketuban mengandung nutrisi, hormon, antibodi maupun cairan lain yang menjaga janin agar tetap sehat. Berikut fungsi dari air ketuban yang penting untuk janin :

1. Melindungi janin dari infeksi

2. Membantu janin bergerak

3. Membantu perkebangan otot dan tulang janin

4. Mencegah tali pusat agar tidak tertekan

5. Membantu sistem pencernaan dan pernapasan janin

6. Mengatur suhu tubuh janin

7. Melindungi janin dari adanya gerakan yang muncul tiba - tiba (jatuh atau pukulan)

Air ketuban sendiri tidak boleh berlebihan dan tidak boleh juga kekurangan. Untuk menghitung volume total cairan dari air ketuban biasanya digunakan alat bernama ultrasound. Kekurangan air ketuban merupakan sebuah kondisi yang disebut oligohidramnion, kondisi ini sangat berbahaya karena bisa menimbulkan keguguran maupun kelainan bentuk fisik janin.

Air ketuban memiliki warna bening atau kuning muda, serta tidak berbau. Apabila air ketuban berwana coklat atau hijau, berarti janin telah mengelurkan mekonium (kotoran) di dalam rahim Anda.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Baca : Ternyata Janin dalam Kandungan Bisa Terserang Stroke

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.