Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

Reporter

Fani Ramadhani

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 19 Januari 2023 13:44 WIB

Ilustrasi kedelai. ANTARA/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Kenaikan harga kedelai impor beberapa pekan menimbulkan banyak keluhan dari perajin tahu dan tempe yang kemudian melakukan mogok produksi sehingga menyebabkan kelangkaan.

Kenapa perajin tahu dan tempe menggunakan kedelai impor? Apakah kedelai lokal tidak unggul?

Kedelai Impor versus Kedelai Lokal

Pertama, menurut Ketua Umum Gabungan Asosiaso Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, kedelai lokal sebenarnya juga bisa digunakan untuk produksi tahu dan tempe. Dan kualitasnya tidak kalah dengan kedelai impor.

Baca : Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

Ia juga menerangkan bahwa kelebihan kedelai lokal adalah non GMO (Genetically Modified Organisms) sehingga lebih natural. Sedangkan kedelai impor khusunya yang berasal dari Amerika dan Brazil pasti menggunakan GMO sehingga hasil panennya besar dan warna kuningnya lebih bagus.

Kedua, Aip juga mengatakan bahwa kedelai lokal lebih murah daripada kedelai impor. Dan sebenarnya kedelai lokal bisa bersaing di pasaran. Bahkan menurut Prof Evy Damayanthi, Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor, kualitas verietas kedelai lokal tidak kalah saing dengan verietas kedelai impor.

Ketiga, ukuran kedelai lokal bisanya kurang seragam sehingga kadang tidak memenuhi standar olahan. Selain itu, kedelai lokal tidak selalu tersedia di pasaran. Berbeda dengan kedelai impor yang bisa dijangkau oleh konsumen. Bahkan perajin tahu tempe bisa memproduksinya setiap hari.

Advertising
Advertising

Keempat, kedelai lokal biasanya sampai ke tangan perajin dalam keadaan kotor, sehingga produsen harus memiliki waktu ekstra untuk membersihkannya. Berbeda dengan kedelai impor yang ketika dibeli bisa langsung digunakan.

“Kedelai lokal itu kotor, di dalam karungnya itu ada tanah, ada ranting, daun, ada lain-lain sebagainya. Kalau kedelai impor, tinggal pakai lah,” terang Aip. Inilah yang membuat banyak perajin ataupun produsen lebih memiliki kedelai impor dibandingkan kedelai lokal.

Kelima, dari segi kualitas olahan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jhon David Haloho dan Tietyk Kartynaty dalam Jurnal Tabaro yang berjudul Perbandingan Bahan Baku Kedelai Lokal dengan Kedelai Import Terhadap Mutu Tahu tahun 2020, ditemukan bahwa kualitas tahu yang berasal dari kedelai lokal lebih tinggi dibandingkan kedelai impor, dimana kadar air pada tahu kedelai impor lebih tinggi dibandingkan kedelai lokal.

Itulah perbandingan antara kedelai lokal dan kedelai impor berikut suara gabungan perajin tahu dan tempo.

FANI RAMADHANI
Baca juga : Pengecer Kedelai Curhat ke Mendag Tak Dapat Subsidi Padahal Sama-sama Cari Makan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

1 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

7 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

14 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya