Hari Gizi Nasional, Pakar Bagi Saran Porsi Makan Anak

Reporter

Antara

Selasa, 24 Januari 2023 20:42 WIB

Ilustrasi anak makan sayuran. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Gizi Nasional diperingati setiap 25 Januari. Pakar nutrisi dan penyakit metabolik anak, Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D, SpA(K), mengingatkan pentingnya asupan protein hewani untuk mencegah stunting.

"Stunting itu sebenarnya bisa terjadi pada saat lahir, 20 persen pada bayi yang lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Kemudian 20 persen lagi bisa terjadi pada saat pemberian ASI, 50 persen karena MPASI (makanan pendamping ASI), di mana bayi tidak mendapat protein hewani yang cukup," kata Damayanti.

Hari Gizi Nasional 2023 akan mengusung tema "Protein Hewani Cegah Stunting". Untuk mencegah stunting, Damayanti mengatakan setiap batita perlu mendapat asupan protein dari ayam, telur, daging cincang, ikan, hingga susu sapi UHT. Porsinya pun harus tepat agar kebutuhan protein harian anak tercukupi dengan baik.

"Umur 6 sampai 8 bulan itu 70 persen sumber energi itu masih dari ASI. Jadi dari MPASI hanya 30 persen, yaitu 200 kkal. Kebutuhan protein harian untuk usia ini 15 gram atau 30 persen protein hewani minimal yang harus terpenuhi. Jadi, kasih satu butir telur ayam masih bisa di usia 6 sampai 8 bulan dalam sehari," jelas pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

"Kalau 9 sampai 11 bulan dia perlu 15 gram protein per hari, jadi sau butir telur ayam sama 1/2 hati ayam. Atau dalam 12 sampai 24 bulan, ASI-nya cuma tinggal 30 persen, sisanya harus dilengkapi MPASI, termasuk protein 20 gram per hari, jadi satu butir telur ayam dengan 30 gr ikan kembung, tambah satu susu UHT," imbuhnya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, untuk anak berusia 24-60 bulan, Damayanti menjelaskan kebutuhan energi MPASI-nya sebesar 1.400 kkal atau 25 gram protein per hari sehingga orang tua dapat memberikan dua butir telur, satu hati ayam atau 30 gram daging merah, dua susu UHT atau 30 gram teri nasi.

Aturan makan balita 12-24 bulan
Untuk contoh aturan makan balita berusia 12-24 bulan, Damayanti mengatakan bisa dengan memulai memberikan ASI pada pukul 06.00. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan makan pagi berprotein seperti ikan, ayam, daging, atau telur. Minimal protein hewani harian bisa dipenuhi dengan sebutir telur ayam, 30 gram ikan kembung, dan satu susu UHT full cream 125 ml.

Pukul 10.00 ibu bisa memberikan camilan dengan satu susu UHT 125 ml. Pada jam makan siang ibu bisa memberikan kembali protein hewani melalui ikan, ayam, daging, atau telur. Selanjutnya pada pukul 14.00, ibu bisa kembali memberikan ASI. Memasuki sore hari pukul 16.00, ibu bisa kembali memberikan camilan yang dilanjutkan makan malam yang mengandung protein hewani. Saat menjelang jam tidur pukul 20.00 ibu bisa memberikan ASI kepada anak.

Jika anak mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM), Damayanti mengimbau orang tua juga memperhatikan rasa hingga tekstur MPASI yang diberikan kepada anak. Misalnya, salah satu cara yang bisa digunakan dengan memperkenalkan menu makanan kesukaan ibu namun disajikan dalam porsi dan teksur yang berbeda.

"Saya waktu itu pernah dapat pasien ASI eksklusif. Tapi 9 bulan tiba-tiba dia stop makan, GTM. Bapak ibunya bingung. Pas saya lihat itu makanannya awut-awutan begitu. Saya tanya apa orang tuanya juga nyoba makanan anaknya?" terang Damayanti. "Sekarang ibunya suka makan apa? Suka makan steik katanya. Hamil juga suka makan steik. Artinya, ASI ibunya juga sudah rasa steik. Ya sudah kasih makannya steik yang dicincang. Jadi makanan keluarga saja yang dikenalkan cuma teksturnya yang dibedakan."

Baca juga: Epidemiolog Sebut Kaitan Hari Gizi Nasional dan Peran Posyandu

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

13 jam lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

2 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

2 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

6 hari lalu

Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

Tak hanya kerusakan gigi, berikut sederet bahaya konsumsi gula berlebih pada bayi setelah mendapat MPASI.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

8 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

22 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

28 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

34 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya