Mengenal Perbedaan IQ dan EQ, Begini Cara Mengukurnya

Senin, 20 Februari 2023 09:09 WIB

Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - IQ dan EQ merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengukur kecerdasan seseorang. Dimana IQ adalah kemampuan seseorang dalam berpikir dan bernalar, sedangkan EQ merupakan kemampuan dalam mengontrol emosi.

Melansir dari laman Very Well Health, seorang penulis dan psikolog bernama Daniel Goleman menyatakan bahwa EQ sebenarnya lebih penting daripada IQ. Hal ini karena beberapa psikolog percaya bahwa ukuran kecerdasan standar (IQ) terlalu sempit dan tidak mencakup seluruh kecerdasan manusia.

Psikolog Howard Gardner, misalnya, menyatakan bahwa kecerdasan bukan hanya satu kemampuan umum. Gardner berpendapat bahwa sebenarnya ada banyak kecerdasan dan beberapa orang mungkin memiliki kekuatan di bidang ini.

Alih-alih berfokus pada satu kecerdasan umum, beberapa ahli percaya bahwa kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan emosi dapat memainkan peran yang sama.

1. IQ

Advertising
Advertising

Intelligence Quotient, atau IQ, adalah angka yang digunakan untuk mengekspresikan kemampuan mental seseorang secara keseluruhan. Skor ini berasal dari tes standar.
Pada tes IQ asli, skor dihitung dengan membagi usia mental individu dengan usia kronologis dan mengalikan angka tersebut dengan 100.

Seorang anak dengan usia mental 15 tahun dan usia kronologis 10 tahun akan memiliki IQ 150. Saat ini, skor pada sebagian besar tes IQ dihitung dengan membandingkan skor peserta tes dengan skor rata-rata orang lain dalam kelompok usia yang sama. IQ mewakili beberapa kemampuan seperti:

- Pemrosesan visual dan spasial
- Pengetahuan tentang dunia
- Penalaran cair
- Memori kerja dan memori jangka pendek
- Penalaran kuantitatif

2. EQ
Emotional Quotient (EQ) mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengontrol, mengevaluasi, dan mengekspresikan emosi. EQ berpusat pada kemampuan seperti:

- Mengidentifikasi emosi
- Mengevaluasi perasaan orang lain
- Mengontrol emosi diri sendiri
- Memahami bagaimana perasaan orang lain
- Menggunakan emosi untuk memfasilitasi komunikasi sosial
- Berkaitan dengan orang lain

Seseorang tidak dapat membeli mainan yang mengklaim dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional atau mendaftarkan anak-anak dalam program pembelajaran sosial dan emosional (SEL) untuk meningkatkan EQ seorang anak.

Melansir dari laman Healthline, banyak perdebatan tentang keakuratan pengukuran IQ dan EQ. Banyak faktor yang dapat memengaruhi hasil tes, yang menyebabkan beberapa orang mempertanyakan apakah tes ini benar-benar mengukur kemampuan bawaan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil tes yaitu:

- Status ekonomi
- Ketidaksetaraan sosial
- Akses ke pendidikan
- Nutrisi masa kecil
- Trauma masa kecil
- Faktor lingkungan lainnya

Pilihan Editor: Berapa Rata-rata IQ Anak Indonesia?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

18 jam lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

1 hari lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

3 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

10 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

10 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

11 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya