Pemicu Anak Tumbuh dengan Tabiat Kekerasan Menurut Psikolog

Reporter

Antara

Sabtu, 25 Februari 2023 22:16 WIB

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dari Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim menjelaskan beberapa faktor yang dapat memicu dan mendorong anak tumbuh dengan kekerasan. Psikolog anak yang akrab disapa Romi itu mengatakan orang tua yang melakukan kekerasan pada anak bisa saja membuat anak mencari tempat lain untuk mempraktikkan apa yang pernah diobservasi atau dilihat selama berada dalam lingkungan keluarga tersebut.

"Dan selain kekerasan dari keluarga atau yang dilakukan orang tua kepada anak, ada juga hal-hal lain yang bisa membuatnya tumbuh menjadi anak yang menyelesaikan masalahnya dengan kekerasan," kata Romi.

Ketika anak merasa kehadirannya tidak dianggap, baik di rumah atau di lingkungan, bisa saja ia mencari tempat lain untuk dapat menunjukkan kekuasaan, dominasi, atau kekerasan. Menurut Romi, hal tersebut juga bisa dipengaruhi oleh pergaulan. Anak yang mulanya tidak melakukan kekerasan tiba-tiba bisa melakukannya sebab mungkin saja dia menirukan apapun yang dilakukan oleh teman sebayanya (peers).

"Jadi, banyak sekali penyebabnya, makanya jangan sampai orang tua memulai untuk kemudian melakukan kekerasan pada anak di rumah," ujar Romi.

Kurang diperhatikan
Ketika sudah sering melakukan kekerasan, perlu dilihat lebih jauh apakah anak memang merasa tidak nyaman di tempat yang lain sehingga memerlukan kelompok teman-temannya yang melakukan kekerasan tersebut. Apabila anak ingin menunjukkan eksistensi dengan melakukan kekerasan kepada orang, hal ini juga harus dilihat kembali apakah konsep diri yang dimiliki anak cukup baik. Contoh, anak merasa tidak berprestasi dan merasa tidak diterima di sekolah sehingga membutuhkan tempat lain untuk menunjukkan eksistensi.

Advertising
Advertising

"Kalau dia tidak berprestasi di sekolah, sebetulnya dia bisa saja berprestasi misalnya di olahraga, seni, dan sebagainya. Tapi hal itu tidak dia lihat dan orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua, tidak menunjukkan kelebihan anak itu sehingga apa yang dia dapat gambaran tentang dirinya mungkin sesuatu yang negatif-negatif terus," paparnya.

Apabila hal itu terjadi terus-menerus maka harga diri anak cenderung menjadi negatif hingga tidak percaya diri. Sebaliknya, anak justru menjadi percaya diri jika bisa menunjukkan kemampuan untuk mendominasi orang lain.

"Untuk mengatasi ini maka kita harus bantu dari menunjukkan kepada dia bahwa anak ini punya potensi lain selain jadi orang yang suka berantem dan sebagainya," tegasnya.

Pilihan Editor: Psikolog Sebut Pendidikan Moral Cegah Sifat Kekerasan Anak

Berita terkait

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

18 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

1 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

2 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

3 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya