Kaitan Obesitas dan Sindrom Metabolik Penyebab Aneka Penyakit

Reporter

Antara

Rabu, 1 Maret 2023 22:17 WIB

Ilustrasi obesitas. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi klinis Marya Haryono menjelaskan obesitas berpotensi memicu sindrom metabolik yang menyebabkan meningkatnya risiko penyakit tidak menular. Ia menjelaskan cara mendeteksi ciri mengalami obesitas dengan kategori sindrom metabolik adalah jika lingkar perut pada laki-laki di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm dengan diukur menggunakan meteran atau tangan masing-masing, mulai dari pusar ke punggung.

“Seseorang didiagnosis mengalami sindrom metabolik bila memiliki tiga atau lebih kondisi seperti kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, gula darah (glukosa) tinggi, rendahnya kadar kolesterol HDL (baik) dalam darah, tingginya kadar trigliserida dalam darah, dan tekanan darah tinggi. Berbagai kondisi tersebut seringkali dialami oleh orang obesitas,” ucapnya dalam acara Hari Obesitas Sedunia 2023 di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023.

Selain itu, sindrom metabolik juga bisa dianalisa dari tekanan darah, yaitu jika sistolik di atas 130 mmHg dan diastolik lebih dari 85 mmHg. Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi sementara diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali atau pembuluh nadi mengempis kosong.

Gula darah dan kolesterol yang tinggi juga merupakan tanda obesitas dengan kategori tersebut yang dapat menyebabkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Marya menjelaskan obesitas merupakan tumpukan lemak akibat ketidakseimbangan asupan yang masuk ke tubuh dengan energi yang keluar meski juga ada pengaruh dari keturunan, pola asuh keluarga, pendidikan, dan ekonomi.

Dampak obesitas
Dia juga mengatakan obesitas tidak hanya dialami oleh orang yang kelebihan berat badan tapi juga ada yang terjadi pada orang yang kurus. Karena itu perlu dipantau tingkat obesitas dengan mengukur indeks massa tubuh sebagai deteksi awal yaitu berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat.

Advertising
Advertising

“Dampak jangka pendek anak obestitas jadi kurang aktif, sering mengantuk, tidurnya mengorok, dan jangka panjang berpotensi timbul penyakit yang kaitannya tidak menular, misalnya risiko kena stroke, serangan jantung, kencing manis, atau diabetes,” paparnya.

Dokter yang praktek di RS Siloam Kebon Jeruk ini menambahkan mengonsumsi makanan sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI dapat mencegah obesitas pada anak, yaitu mengonsumsi sayur dua kali lipat jumlah sumber karbohidrat dan protein, serta memerhatikan label kemasan sebelum membeli guna membatasi asupan gula, garam, lemak yang ada di makanan dan minuman

“Jangan lupa untuk memilih makanan dan minuman yang tinggi protein karena bisa menjadi sumber energi bagi tubuh anak dan remaja yang memiliki banyak aktivitas,” ucapnya

Selain itu juga perlu melengkapi gizi seimbang, yaitu dari lemak, karbohidrat, dan protein yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak maupun dewasa, serta melengkapinya dengan mikronutrien yang ada di setiap makanan sehat.

“Dengan mengikuti piring sehatku sesuai usia harusnya gizi seimbang bisa terpenuhi,” tandasnya.

Pilihan Editor: Bisa Bikin Obesitas, Pakar Ingatkan Susu Kental Manis Bukan untuk Bayi

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

8 jam lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

11 jam lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

7 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

12 hari lalu

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

13 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

15 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

25 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

25 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya