60 Persen Gangguan Pendengaran Dapat Dicegah, Caranya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 4 Maret 2023 16:17 WIB

Ilustrasi wanita menutup telinga. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Hari pendengaran sedunia (World Hearling Day) jatuh pada tanggal 3 maret. Hari pendengaran sedunia ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gangguan pendengaran serta mengkampanyekan perawatan telinga dan pendengaran.

Penyebab utama gangguan pendengaran adalah tuli kongenital, otitis media supuratif kronis atau penyumbatan telinga, tuli terkait kebisingan, tuli terkait usia, dan tuli terkait kotoran telinga. Ketua umum Perhati-KL Indonesia, Yussy Afriani Dewi, mengatakan bahwa 60 persen gangguan pendengaran disebabkan oleh sesuatu yang dapat dicegah.

“Pencegahan dapat dilakukan dengan identifikasi sedini mungkin pada kelompok usia yang berbeda,” ujar dr. Yussy dalam jumpa pers World Hearling Day, Rabu 1 Maret 2023 di Jakarta.

Mendeteksi pendengaran dini yang pertama adalah skrining bayi baru lahir dan balita. Kemudian skrining untuk anak-anak dan anak pra sekolah, individu yang terpapar kebisingan atau zat kimia yang terus menerus, mereka yang terpapar obat ototoksik karena beberapa obat dapat menyebabkan gangguan pendengaran, dan pada usia lanjut.

Menjaga kesehatan pendengaran dapat dilakukan dengan mengenali gangguan pendengaran sejak dini, menghindari kebisingan, menjalani pola hidup bersih dan sehat, menjaga kebersihan daun telinga, tidak minum obat ototoksik dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter.

Advertising
Advertising

“Hindari membersihkan telinga sendiri, hindari mengorek telinga, hindari menggunakan headphone dengan volume tinggi dalam jangka waktu lama,” ujar dr. Yussy.

Pemerintah menargetkan pelayanan kesehatan telinga dan pendengaran pada tahun 2030, yaitu peningkatan layanan skrining bayi baru lahir sebesar 20 persen, peningkatan jumlah penyandang tunarungu dewasa yang menggunakan ABD dan implan sebesar 20 persen, serta penurunan infeksi telinga kronis dan gangguan pendengaran sebesar 20 persen pada anak sekolah usia 5-9 tahun.

Selain itu, gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh lingkungan kerja yang bising. Perhimpunan Profesi Kedokteran Kerja Indonesia (Perdoki) Medical Representative Dr. F. Handoyo, MPH Sp.OK menjelaskan bahwa kebisingan di tempat kerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan apabila kebisingan melebihi 85 desibel selama 8 jam terus menerus setiap hari.

Kebisingan tersebut dapat berasal dari suara mesin, peralatan kendaraan, dan proses industri. “Gangguan pendengaran akibat kebisingan yaitu ketulian bersifat sementara atau permanen. Sehingga tidak langsung menjadi tuli, namun sedikit demi sedikit pendengarannya berangsur-angsur memburuk dan dapat pulih kembali. Namun jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan ketulian permanen,” ujar dr. Handoyo.

Pencegahan gangguan pendengaran di tempat kerja dapat dilakukan melalui pencegahan primer dan sekunder. Lebih lanjut dijelaskan pencegahan primer meliputi pemeriksaan kesehatan termasuk kesehatan pendengaran calon karyawan. Selain itu, pencegahan sekunder dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan tahunan.

Pilihan Editor: Dokter Sebut pakai Headset Berlebihan Bisa Memicu Gangguan Pendengaran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.


DWI NUR AZIZAH

Berita terkait

Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

22 hari lalu

Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.

Baca Selengkapnya

Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

29 hari lalu

Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.

Baca Selengkapnya

4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

34 hari lalu

4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

Kehilangan pendengaran bukan hanya masalah pada lansia. Anak muda pun bisa mengalaminya. Berikut empat tanda perlunya periksakan telinga.

Baca Selengkapnya

Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

36 hari lalu

Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

Dokter THT menjelaskan alat bantu dengar yang digunakan pasien dengan gangguan pendengaran tidak bisa dipakai seumur hidup. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

37 hari lalu

Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

Berikut tips pemakaian perangkat audio yang aman dan nyaman dari dokter agar tidak menyebabkan gangguan pendengaran.

Baca Selengkapnya

Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

38 hari lalu

Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

Fungsi seperti mendengar dan berbicara dapat mempengaruhi proses demensia

Baca Selengkapnya

Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

42 hari lalu

Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

Masyarakat perlu edukasi pentingnya mencegah gangguan pendengaran agar semua panca indera tetap sehat sehingga produktif dalam banyak hal.

Baca Selengkapnya

Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

7 November 2023

Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

Pakar mengatakan orang dengan telinga kecil hanya di satu sisi masih bisa berkomunikasi. Kapan pasien disebut mengalami gangguan pendengaran?

Baca Selengkapnya

Jaga Keseimbangan Tubuh denga Pelihara Kesehatan Telinga

31 Oktober 2023

Jaga Keseimbangan Tubuh denga Pelihara Kesehatan Telinga

Pakar mengatakan menjaga kesehatan telinga dan pendengaran sangat penting karena berpengaruh besar terhadap keseimbangan tubuh.

Baca Selengkapnya

Apakah Hiperakusis Bisa Disembuhkan?

11 Oktober 2023

Apakah Hiperakusis Bisa Disembuhkan?

Hiperakusis dapat disembuhkan jika disebabkan oleh kondisi lain, seperti migrain, cedera kepala, atau penyakit lyme.

Baca Selengkapnya