Mengapa Sustainable Fashion Dibutuhkan?

Reporter

Eiben Heizar

Editor

Bram Setiawan

Sabtu, 18 Maret 2023 07:04 WIB

Sustainable clothing atau busana berkelanjutan adalah sebuah gerakan yang mendorong perubahan pada produk fashion dan sistemnya menuju integritas ekologi dan keadilan sosial yang lebih besar. Sumber foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Dampak lingkungan dari produksi dan konsumsi pakaian berhubungan dnegan sustainable fashion. Konsep berkelanjutan itu untuk mengatasi permasalahan limbah dari produksi dan konsumsi produk pakaian.

Manusia dan lingkungan butuh sustainable fashion

Advertising
Advertising

Merujuk Zero Waste Indonesia, sustainable fashion konsep yang mengedepankan nilai-nilai, khususnya berhubungan dengan lingkungan dan kemanusiaan. Tujuan dari sustainable fashion untuk menyatukan berbagai kalangan di industri fashion, perancang, produsen, distributor, konsumen saling bekerja sama. Itu demi mengubah pola produksi dan konsumsi ke arah yang lebih baik.

Sustainable fashion menjadi penting karena pakaian menjadi salah satu penyebab masalah lingkungan. Adapun 10 persen emisi karbon dioksida global dihasilkan dari industri fesyen. Emisi itu lebih tinggi dibandingkan industri penerbangan 2 persen emisi. Sustainable fashion juga berkaitan erat dengan berbagai isu kemanusiaan, seperti upah buruh pekerja di bawah standar kelayakan atau eksploitasi anak.

Istilah sustainable fashion umum dipahami untuk proses produksi pakaian menggunakan bahan ramah lingkungan. Tak berarti hanya dengan berbelanja barang berlabel sustainable atau berkelanjutan saja cukup. Tapi, pun memikirkan kembali kebiasaan berbelanja dan cara mengonsumsi pakaian.

Sustainable fashion istilah yang berhubungan dengan dampak lingkungan dari produksi dan konsumsi pakaian. Industri pakaian memiliki dampak 4 persen hingga 10 persen emisi gas rumah kaca global setiap tahun, dikutip dari Vogue. Angka yang tidak bisa diabaikan mengingat urgensi krisis iklim yang dihadapi saat ini.

Mengutip publikasi What is Sustainable Fashion? dalam Ecothes, dampak dari industri fesyen secara keseluruhan mencakup lebih dari 92 juta ton limbah yang dihasilkan per tahun. Sebagian besar dikirim ke tempat pembuangan akhir dan 1,5 triliun liter air yang dikonsumsi. Setiap tahun diperkirakan industri fesyen menggunakan 79 miliar meter kubik air. Proses manufaktur menghasilkan limbah yang sangat besar.

Pilihan Editor: Sustainable Fashion, Tren Produksi dan Konsumsi yang seperti Apa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

1 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

4 hari lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

6 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

8 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

9 hari lalu

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.

Baca Selengkapnya

Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

10 hari lalu

Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui termasuk barang-barang terbaik yang harus dibeli

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

10 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

10 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya