Kenali 5 Gejala Kardiomiopati, Melemahnya Jantung dalam Memompa Darah

Rabu, 22 Maret 2023 10:11 WIB

ilustrasi jantung (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Ini meliputi berbagai kondisi yang mempengaruhi jantung seperti penyakit arteri koroner, aritmia, cacat jantung bawaan dan penyakit otot jantung. Selain deretan penyakit jantung tersebut, terdapat penyakit jantung lainnya bernama kardiomiopati.

Mengutip Mayo Clinic, kardiomiopati merupakan kelainan pada otot jantung yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Ini berkaitan dengan penebalan otot jantung yang tidak normal. Berikut deretan gejala kardiomiopati:

1. Sesak napas

Kesulitan jantung dalam memompa darah secara efisien dapat menyebabkan sesak napas. Hal ini terjadi baik saat beraktivitas maupun tidak.

2. Ketidaknyamanan pada dada

Advertising
Advertising

Mengutip National Health Service (NHS), jenis kardiomiopati ada berbagai macam, yakni kardiomiopati hipertrofik, kardiomiopati restriktif, hingga kardiomiopati takotsubo yang semuanya berkaitan dengan melemahnya otot jantung.

3. Pusing

Berputarnya segala sesuatu di jangkauan penglihatan sekitar merupakan sensasi pusing yang dapat dirasakan oleh pengidap kardiomiopati. Hal itu bisa memicu sakit kepala, bahkan mungkin pingsan. Irama jantung yang lambat menjadi penyebab gejala ini.

4. Palpitasi jantung

Seperti yang telah disebut sebelumnya, kardiomiopati merupakan kondisi jantung yang tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Akibatnya, pengidap kardiomiopati bisa mengalami kelelahan, sesak napas, hingga palpitasi jantung. Palpitasi jantung mengacu pada jantung yang berdetak dengan kencang. Itu dapat terjadi selama masa stres ekstrim, olahraga, atau kondisi medis tertentu.

5. Faktor risiko

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko kardiomiopati. Melansir Mayo Clinic, meliputi riwayat keluarga dengan kardiomiopati, gagal jantung, serangan jantung mendadak, tekanan darah tinggi jangka panjang, obesitas, konsumsi alkohol jangka panjang, penggunaan obat terlarang dan pengobatan dengan obat kemoterapi tertentu dan radiasi untuk kanker. Selain itu, kondisi medis tertentu seperti diabetes, penyakit tiroid, hemokromatosis, dan gangguan jaringan ikat dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

HATTA MUARABAGJA

Pilihan Editor: 3 Tipe Kondisi Lemah Jantung Kardiomiopati dan Gejalanya

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

4 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

4 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

4 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

5 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

5 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

9 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

10 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

13 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

17 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya