Viral Pasien Pengobatan Ida Dayak Membludak, Dokter Beri Tanggapan

Reporter

Antara

Rabu, 5 April 2023 09:37 WIB

Masyarakat memadati GOR Madivif 1 Kartika Kostrad Cilodong Depok untuk mengikuti pengobatan alternatif Ida Dayak, Senin. 3 April 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengobatan alternatif oleh Ida Andriyani atau Ida Dayak di Depok ramai di media sosial, dengan jumlah pasien yang membludak dan rela datang dari berbagai penjuru daerah sehingga akhirnya dihentikan. Berdasarkan informasi yang beredar, Ida Dayak dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti patah tulang, saraf kejepit, hingga stroke hanya memakai minyak Bintang berwarna merah khas Kalimantan.

Spesialis ortopedi tulang dan traumatologi Oryza Satria menanggapi pengobatan alternatif Ida Dayak, menekankan baik pengobatan tradisional maupun medis harus menerapkan prinsip tak boleh menyakiti atau memperparah keadaan pasien.

"Dalam keilmuan medis, khususnya ortopedi, ada satu prinsip yang wajib diterapkan, yakni first, do no harm. Artinya, apapun tindakan yang dilakukan kepada pasien sebisa mungkin tidak menimbulkan rasa tidak nyaman, sakit, atau nyeri pada. Intinya, jangan membuat pasien merasa kesakitan, baik pengobatan tradisional maupun medis sebaiknya mengikuti kaidah itu," katanya.

Oryza tidak menyalahkan juga membenarkan pengobatan alternatif Ida Dayak. "Saya tidak bisa memberikan tanggapan dalam hal benar atau salah tentang terapi Ida Dayak karena keilmuannya berbeda. Tetapi kalau dari segi ortopedi, sudah ada standarnya, baik dari segi anatomi atau susunan tubuh manusia, fisiologi atau fungsi tubuh manusia, dan farmakologi atau obat obatan. Kemudian tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, misalnya tindakan bedah, semua itu sudah ada keilmuan dengan standarisasi yang baku," paparnya.

Cari informasi yang benar
Oryza menambahkan Ida Dayak termasuk ke dalam pengobatan tradisional, yang di Indonesia sudah banyak sekali jenisnya, dengan metode pengobatan yang berbeda-beda.

Advertising
Advertising

"Karena variasinya banyak dan keilmuan pengobatan tradisional umumnya secara turun temurun, jadi dokter juga tidak bisa memberikan tanggapan benar atau salah. Tetapi misalnya ada pasien pengobatan tradisional, termasuk pasien ibu Ida datang ke ortopedi atau bedah tulang, bisa dinilai lebih jauh apakah terapi sebelumnya sudah tepat atau belum menurut keilmuan medis," jelasnya.

Ia menyarankan pasien yang datang ke pengobatan tradisional, terutama yang cedera akut, untuk mencari informasi yang benar dan terpercaya agar tindakan yang dilakukan tidak menimbulkan akibat lebih buruk.

"Setiap tindakan yang dilakukan itu harus jelas risiko dan komplikasi yang ditimbulkan apa, baik jangka pendek, menengah, atau panjang, karena semua tindakan pasti ada risiko dan komplikasinya. Jangan mudah percaya pada kesembuhan instan atau janji-janji manis," imbaunya.

Ia juga mengatakan selama ini fenomena yang terjadi di masyarakat hanya mengikuti saran dari kerabat dekat tanpa mempertimbangkan risiko dan akibatnya seperti apa. Padahal, yang merasakan sakit adalah pasien itu sendiri.

Selama ini masyarakat hanya menerima saran dari saudara atau kerabat, tidak mau datang ke dokter karena alasan biaya dan takut ada tindakan lebih lanjut seperti operasi. Padahal, saat ini akses internet sudah mudah dan asuransi kesehatan seperti BPJS murah, dengan fasilitas yang layak.

"Jadi pikirkan dulu risikonya seperti apa, cari informasi sebanyak-banyaknya dari sumber terpercaya. Cocokkan antara keluhan dan diagnosisnya, kemudian konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat karena dokter bisa memberikan saran tindakan yang tepat seperti apa," tegasnya.

Pilihan Editor: Dokter Izinkan Konsumsi Obat Tradisional tapi Perhatikan Hal Berikut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

12 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

21 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

36 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

37 hari lalu

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

39 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

MK Tolak Permohonan Ibu Rumah Tangga Agar Ganja Medis Dilegalkan untuk Pengobatan

43 hari lalu

MK Tolak Permohonan Ibu Rumah Tangga Agar Ganja Medis Dilegalkan untuk Pengobatan

Seorang ibu rumah tangga Pipit Sri Hartanti mengajukan gugatan ke MK agar ganja medis bisa dilegalkan sebagai pengobatan.

Baca Selengkapnya

Apa Kewajiban Polisi dan Petugas Rutan terhadap Tahanan?

51 hari lalu

Apa Kewajiban Polisi dan Petugas Rutan terhadap Tahanan?

Polisi dan petugas rutan memiliki kewajiban untuk melayani dan mengayomi tahanan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

59 hari lalu

Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

Pakar mengatakan pemeriksaan mutasi EGFR merupakan jenis yang dilakukan untuk kanker paru untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Baca Selengkapnya