Ciri-ciri Nyamuk Malaria yang Perlu Diwaspadai

Reporter

Antara

Rabu, 12 April 2023 22:03 WIB

Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam Iman Firmansyah mengimbau untuk berhati-hati jika melihat nyamuk malaria (Anopheles) karena sebagian wilayah masih rawan perkembangbiakan nyamuk tersebut.

"Hati-hati jika melihat nyamuk Anopheles. Ciri-ciri umumnya yakni warna abu-abu kehitaman, posisi badan menukik sekitar 45 derajat dengan kepala lebih rendah, dan ukurannya lebih besar," kata Iman dalam diskusi mengenai pencegahan penularan malaria saat mudik, Rabu, 12 April 2023.

Iman mengatakan nyamuk Anopheles berbeda dengan nyamuk Aedes aegypti yang penyebab demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti memiliki posisi kepala dan badan sejajar. Dia juga mengatakan nyamuk malaria adalah vektor yang membawa parasit Plasmodium dan menularkannya kepada manusia ketika hinggap dan menggigit. Ia juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada jika tinggal di wilayah rawan perkembangbiakan nyamuk malaria.

"Waspadai wilayah rawan perkembangbiakan nyamuk Anopheles seperti di daerah pesisir pantai, pegunungan, serta rawa-rawa," kata dokter yang praktik di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Jakarta itu.

Gejala penyakit
Iman menambahkan pada umumnya wilayah Indonesia adalah wilayah yang cocok sebagai tempat berkembang biak nyamuk Anopheles. Namun terdapat beberapa wilayah yang endemis seperti Papua, sebagian Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan wilayah Jawa bagian selatan. Meskipun terdapat beberapa daerah yang dinyatakan bebas malaria seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Bali, bukan berarti daerah tersebut benar-benar terbebas dari malaria.

Advertising
Advertising

"Terdapat kasus yang biasanya kita sebut sebagai kasus impor, di mana penyakit malaria dibawa oleh orang yang pergi dari daerah endemis ke daerah yang dinyatakan bebas malaria," jelasnya.

Gejala umum penyakit malaria adalah menggigil, demam tinggi, dan berkeringat, yang biasanya akan muncul diiringi gejala pendukung seperti pusing, mual, dan muntah dalam kurun waktu satu minggu hingga satu bulan setelah tertular parasit Plasmodium. Dia menegaskan faktor terpenting dari penularan virus malaria adalah adanya parasit Plasmodium dan gigitan nyamuk Anopheles.

Jika tidak ada salah satunya, maka penularan penyakit malaria tidak akan terjadi. Oleh sebab itu pencegahan terhadap gigitan nyamuk penting untuk dilakukan demi meminimalisir penularan malaria.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah India di Asia dalam kasus penyakit malaria dengan jumlah 304.607 kasus per 2021. Kemenkes menargetkan Indonesia bebas malaria pada 2030 dengan 347 dari 514 atau 68 persen kabupaten/kota di Indonesia sudah dinyatakan mencapai status eliminasi malaria per 2021 dan terus bertambah.

Pilihan Editor: Waspadai Penularan Malaria saat Mudik Lebaran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

7 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

27 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

28 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

34 hari lalu

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

39 hari lalu

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca

Baca Selengkapnya

Dinas Kesehatan Sorong Selatan Temukan 47 Kasus Malaria pada Januari-Maret

44 hari lalu

Dinas Kesehatan Sorong Selatan Temukan 47 Kasus Malaria pada Januari-Maret

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sorong Selatan, Marthina Atanay, mengatakan seluruh kasus malaria tersebut sudah ditindaklanjuti puskesmas setempat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

19 Februari 2024

Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

Trikomoniasis merupakan PMS yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis.

Baca Selengkapnya

Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

2 Februari 2024

Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

Semut api, laron, dan nyamuk serangga yang merespons perubahan cuaca selama musim hujan.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

30 Januari 2024

Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

Universitas Jember targetkan tembus 100 guru besar pada 2028.

Baca Selengkapnya

Dampak Negatif Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan

12 Januari 2024

Dampak Negatif Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan

Mengonsumsi daging anjing menimbulkan sejumlah risiko kesehatan

Baca Selengkapnya