Pakar Ungkap Minum Susu Bikin Potensi Risiko Penyakit Jantung Naik, Kenapa?

Kamis, 13 April 2023 07:25 WIB

Ilustrasi susu. Foto: Pixabay.com/pezibear

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ilmuwan bernama Justine Butler memperingatkan bahwa mengkonsumsi produk dairy, termasuk susu, bisa berpotensi memicu penyakit jantung. Menurutnya, susu dan milkshake mengandung lemak jenuh dalam jumlah besar yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Mengutip Times of India, peraih gelar PhD dalam biologi molekuler dari Universitas Bristol itu merujuk studi dari Nurses 'Health Study yang mengungkapkan hubungan antara mengonsumsi produk susu berlemak tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Solusinya, menurut Butler, sederhana saja: hindari susu dan jadilah vegan. Alasannya, diet vegan membuat tekanan darah dan kadar kolesterol yang jauh lebih rendah daripada semua jenis diet lainnya, serta risiko penyakit jantung yang jauh lebih kecil.

Sejalan dengan Butler, Ahli Diet Tracy Parker dari British Heart Foundation, Inggris mengingatkan perlunya berhenti mengonsumsi susu. Parker menyatakan bahwa mengonsumsi produk susu tidak diperlukan guna menghindari gangguan jantung dan sirkulasi.

Ia menyarankan untuk tidak mengonsumsi susu full-fat dan menggantinya dengan susu low-fat lebih direkomendasikan. Selama tidak memiliki gula tambahan sebagai pengganti lemak, menurutnya memilih produk susu low-fat seharusnya tidak berbahaya. Produk susu low-fat juga berguna untuk mempertahankan berat badan karena mengandung lebih sedikit kalori.

Namun, menepis klaim tersebut, sebuah laporan dari Heart Foundation menyebut bahwa susu tanpa rasa dapat dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehat jantung. Mayoritas orang dapat mengonsumsi opsi konvensional atau low-fat.

Advertising
Advertising

Susu tanpa rasa dalam bentuk mentahnya diklaim "netral" untuk kesehatan jantung, menurut pernyataan tersebut. Ini artinya minum susu tersebut berarti tidak meningkatkan atau menurunkan risiko penyakit jantung. Susu low-fat dianggap sebagai pilihan yang lebih baik bagi orang yang memiliki penyakit jantung atau kolesterol tinggi.

Sementara itu menurut laporan National Health Service (NHS), sangat penting untuk mencermati informasi nutrisi pada label karena kadar lemak total susu bisa sangat bervariasi. Perhatikan jumlah garam, gula, dan lemak, terutama lemak jenuh, dalam produk susu apa pun yang dipilih.

Organisasi kesehatan ini memperingatkan bahwa makan terlalu banyak lemak dapat menyebabkan asupan energi berlebihan pada anak-anak dan orang dewasa, yang dapat dapat berujung pada obesitas. Pola makan yang banyak mengandung lemak jenuh juga dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah. Hal itu dapat meningkatkan kemungkinan menderita serangan jantung atau stroke.

Pilihan editor : Agar Dapat Nutrisi Maksimal, Kapan Waktu Terbaik Minum Susu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

14 jam lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

4 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

8 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

10 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

11 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

11 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

14 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya