Gangguan Kesedihan Berkepanjangan, Bagaimana Gejalanya?

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Sabtu, 15 April 2023 20:17 WIB

Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kesedihan berkepanjangan akan mengganggu aktivitas. Kondisi gangguan kesedihan atau prolonged grief disorder (PGD) cenderung sulit dikendalikan.

Mengutip WebMD setelah orang yang dicintai meninggal, pikiran dan perasaan yang menyakitkan cenderung membaik dalam waktu enam bulan. Namun untuk sebagian orang, perasaan sedih sulit dikendalikan.

Apa itu prolonged grief disorder?

Advertising
Advertising

Gangguan kesedihan yang berkepanjangan diartikan sebagai perasaan kehilangan yang mendalam dan mengganggu, dikutip Verywell Health. Kondisi ini juga disebut sebagai kesedihan yang traumatis, kronis, atau patologis. Ciri kesedihan yang berkepanjangan salah satunya tekanan emosional.

Merujuk American Psychiatric Association seseorang dengan gangguan kesedihan yang berkepanjangan bisa mengalami kerinduan yang intens terhadap orang yang telah pergi. Muncul perasaan tertekan yang intens mengganggu kegiatan sehari-hari. Kesedihan yang berkepanjangan mempengaruhi fungsi sehari-hari.

Gejala gangguan kesedihan berkepanjangan antara lain, seperti merasa seolah-olah ada hilang dari dirinya juga perasaan tak percaya tentang kematian. Menghindari hal yang mengingatkan kepergian orang terdekat. Gejala lainnya muncul rasa sakit emosional yang intens seperti kemarahan, kepahitan, kesedihan yang berkaitan dengan kematian.

Kesulitan untuk berbaur kembali seperti masalah dalam berhubungan dengan teman, mengejar minat, merencanakan masa depan. Mati rasa emosional, kesepian yang intens, merasa sendirian atau terpisah dari orang lain. Merasa hidup tidak berarti.

Kesedihan merupakan respons alami dan normal terhadap peristiwa atau kehilangan yang menyakitkan. Tapi, kesedihan yang berkepanjangan membuat orang sulit untuk menerima kenyataan akan kehilangan untuk mulai melangkah maju.

Orang yang mengalami gejala gangguan kesedihan yang lebih intens dan berkelanjutan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menguranginya. Perawatan yang menggunakan berbagai elemen terapi perilaku kognitif bermanfaat mengurangi gejala.

Pilihan Editor: 5 Kiat Mengendalikan Diri Ketika Mengalami Ghosting

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

1 hari lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

4 hari lalu

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

10 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

11 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

11 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

12 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

23 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya