Segera Tes Cepat Antigen Mandiri saat Alami Gejala COVID-19 Arcturus

Reporter

Antara

Senin, 17 April 2023 21:29 WIB

Ilustrasi hasil tes Covid-19 digital. Dok. Angkasa Pura II

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadai penyebaran COVID-19 varian Arcturus. Kepala Tim Kerja Produk IPD Impor Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kementerian Kesehatan RI, Drg. R. Edi Setiawan, mengimbau masyarakat tes antigen mandiri saat bergejala Arcturus.

"Tes cepat antigen mandiri saat ini bisa dibeli di toko alat kesehatan, apotek, atau tempat lain yang memiliki izin distribusi," kata Edi, Senin, 17 April 2023.

Ia menjelaskan saat ini ada dua produk tes cepat antigen, dari dalam negeri dengan kode AKD dan luar negeri dengan kode AKL. Menanggapi penggunaan tes antigen mandiri yang belum familiar digunakan oleh masyarakat Indonesia, ada kemungkinan hasil yang salah, Edi menjelaskan prosedur yang harus dilakukan.

Pertama, lihat izin edar yang tertera pada produk tes antigen mandiri dan perhatikan dengan benar petunjuk penggunaan yang tertera. Kedua, setelah melakukan tes mandiri, ada Kode Quick Response (QR) yang harus dipindai, kemudian laporkan hasinya ke aplikasi Satu Sehat Kemenkes.

Terakhir, jika hasil positif maka akan langsung ditindaklanjuti dengan tes PCR dan ditentukan apakah harus isolasi mandiri atau di rumah sakit. Edi juga mengimbau memilih alat tes antigen dengan metode nasal.

Advertising
Advertising

"Tes antigen mandiri itu pilih metode yang nasal saja, jadi cukup diusap ke hidung dan jangan sampai ke nasofaring karena tes yang sampai nasofaring itu hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan," jelasnya.

Gejala Arcturus
Terkait peluang kesalahan yang terjadi di alat, masyarakat diimbau tetap melakukan tes sesuai dengan petunjuk yang tertera dan tidak perlu khawatir karena apabila hasil positif pun pasti akan dikonfirmasi ulang dengan PCR.

"Tes antigen mandiri ini tujuannya agar bisa deteksi dini untuk memudahkan pencegahan dan pengobatannya, dan sudah terhubung juga dengan aplikasi Satu Sehat dan akan berhubungan langsung dengan aplikasi telemedicine, jadi akan langsung ditindaklanjuti dengan PCR kalau positif," ujar Edi.

Adapun gejala COVID-19 varian XBB 1.16 atau Arcturus seperti yang dijelaskan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, masih sama seperti varian sebelumnya, yakni demam, batuk, dan nyeri tenggorokan. Namun, di beberapa negara seperti India, di mana varian Arcturus pertama muncul, ada gejala yang berbeda yakni mata merah. Tetapi kasus ini tidak banyak ditemukan di Indonesia.

Pilihan Editor: Perlunya Vaksinasi Booster sebelum Mudik Lebaran untuk Cegah Penularan Arcturus

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

10 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya