Dampak Buruk Polusi Udara pada Rambut

Reporter

Antara

Senin, 24 April 2023 20:34 WIB

Ilustrasi keramas. aolcdn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang bepergian untuk mudik atau berwisata di libur Lebaran 2023. Geliat aktivitas tersebut mengakibatkan kemacetan yang berimbas pada meningkatnya polusi udara karena asap kendaraan bermotor.

Jika bepergian dengan sepeda motor, Anda harus waspada dengan polusi udara karena selain dapat menimbulkan masalah kesehatan, rambut juga bisa rusak. Dokter kulit dan ahli trikologi Sravya C. Tipirneni dari Bangalore, India, mengatakan polutan di udara dapat mengendap di kulit kepala dan rambut sehingga menyebabkan rambut kering, iritasi, dan ketombe.

"Polutan dapat menyumbat folikel yang menyebabkan penipisan rambut dan rambut rontok," kata Tipirneni, dilansir dari Hindustan Times.

Dokter kulit Shibani Bhatia dari Mumbai, India, menambahkan bahan kimia di udara dapat menyebabkan rambut kusam dan penuaan rambut akibat stres oksidatif. Untuk mengatasi efek samping polusi udara pada rambut dan kulit kepala, para ahli pun merekomendasikan untuk membersihkan kulit kepala dengan sampo yang mengandung asam salisilat dan bebas sulfat.

Pakai kondisioner
Keramaslah secara teratur untuk menghilangkan keringat, kotoran, serta menjaga kebersihan kulit kepala. Anda juga bisa menggunakan sampo clarifying untuk membersihkan kulit kepala secara mendalam. Kemudian, gunakan kondisioner untuk menjaga kelembapan alami rambut. Oleskan kondisioner ke rambut dan biarkan selama 10-15 menit, setidaknya seminggu sekali.

Advertising
Advertising

Penambahan suplemen kolagen juga dapat bermanfaat karena polusi udara dapat menyebabkan kerusakan rambut akibat radikal bebas. Selanjutnya, netralkan stres oksidatif pada rambut dengan menambahkan produk antioksidan seperti vitamin C dan E. Gunakan juga masker rambut setidaknya sekali dalam 10-15 hari untuk menghilangkan polutan yang menyumbat pori-pori kulit kepala. Jangan gunakan setiap hari karena akan membuat rambut kering.

Jika bepergian, terutama dengan kendaraan roda dua, tutupi rambut dengan syal atau topi. Hal ini untuk menghindari kontak erat yang terus menerus antara rambut dengan kotoran di udara.

Pilihan Editor: 5 Penyakit Akibat Terpapar Polusi Udara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

5 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

6 hari lalu

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas untuk mencegah kebotakan.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

8 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

9 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

9 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya