Kenali OCD dan Gejala-gejalanya

Reporter

Fani Ramadhani

Editor

Nurhadi

Rabu, 3 Mei 2023 07:00 WIB

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda merasa takut berlebihan akan terkontaminasi oleh kuman? Atau selalu mengecek kompor sebelum keluar rumah padahal sebelumnya sudah memastikan kompor tersebut sudah mati? Nah, ini termasuk dalam gejala obsessive compulsive disorder atau OCD.

Apa itu OCD?

Dilansir dari NHS UK, OCD adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku kompulsif atau berulang. Gangguan ini menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan atau obsesi yang mengarahkan untuk melakukan perilaku berulang. Obsesi dan kompulsi ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.

Biasanya orang yang memiliki OCD sulit untuk mengabaikan atau menghentikan obsesinya karena semakin diabaikan semakin menambah kesusahan dan kecemasan. Sehingga penderita merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stresnya.

OCD dapat menyerang pria, wanita, dan anak-anak. Orang dapat mulai mengalami gejala sejak usia 6 tahun, tetapi sering kali dimulai sekitar masa pubertas dan awal masa dewasa.

Advertising
Advertising

Gejala OCD

Gangguan obsesif-kompulsif biasanya mencakup obsesi dan kompulsi. Tapi mungkin juga hanya memiliki gejala obsesi atau hanya gejala kompulsif. Penderita OCD biasanya tidak menyadari bahwa ia telah berobsesi dan kompulsi secara berlebihan atau tidak masuk akal.

Melansir Mayoclinic, berikut dua gejala OCD:

1. Gejala obsesi

Obsesi OCD adalah pikiran, desakan atau gambaran yang berulang, terus-menerus dan tidak diinginkan yang mengganggu dan menyebabkan kesusahan atau kecemasan. Penderita OCD mungkin mencoba mengabaikannya atau menyingkirkannya dengan melakukan perilaku atau ritual gandrung. Obsesi ini biasanya mengganggu saat mencoba memikirkan atau melakukan hal lain.

Contoh tanda dan gejala obsesi meliputi:

- Takut terkontaminasi dengan menyentuh benda yang telah disentuh orang lain

- Keraguan bahwa Anda telah mengunci pintu atau mematikan kompor

- Stres yang intens ketika objek tidak teratur atau menghadap ke arah tertentu

- Gambar mengendarai mobil Anda ke kerumunan orang

- Pikiran tentang meneriakkan kata-kata kotor atau bertindak tidak pantas di depan umum

- Gambar seksual yang tidak menyenangkan

- Menghindari situasi yang dapat memicu obsesi, seperti berjabat tangan.

2. Gejala kompulsi atau paksaan

Kompulsi OCD adalah perilaku berulang yang penderita rasa terdorong untuk melakukannya. Perilaku berulang atau tindakan mental ini dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan terkait obsesi atau mencegah sesuatu yang buruk terjadi. Namun, terlibat dalam kompulsi tidak membawa kesenangan dan mungkin hanya memberikan kelegaan sementara dari kecemasan.

Contoh tanda dan gejala kompulsi meliputi:

- Mencuci tangan sampai kulit Anda menjadi mentah

- Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikan pintu terkunci

- Memeriksa kompor berulang kali untuk memastikan sudah mati

- Menghitung dalam pola tertentu

- Diam-diam mengulangi doa, kata atau frase

- Mengatur makanan kaleng Anda agar menghadap ke arah yang sama.

Pilihan Editor: Mitos soal OCD, Cek Faktanya

Berita terkait

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

1 hari lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

2 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

4 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

14 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

14 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

14 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya