Awas, Batuk Kronis Berulang pada Anak Bisa Jadi Gejala Asma

Reporter

Antara

Sabtu, 6 Mei 2023 21:46 WIB

Gejala sesak napas pada anak.

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak konsultan respirologi KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Wahyuni Indawati, mengingatkan orang tua mewaspadai anak yang batuk kronis berulang sebab bisa jadi itu gejala asma.

"Kewaspadaan harus dimiliki orang tua kalau anak batuk tidak kunjung sembuh atau batuk kronis yang berulang," kata Wahyuni.

Ia menjelaskan batuk kronis berulang adalah batuk yang berkepanjangan, lebih dari dua minggu atau lebih dari tiga episode dalam tiga bulan berturut-turut. "Jadi batuknya bukan batuk biasa, tidak kunjung sembuh, berulang, hampir setiap bulan batuk," tambahnya.

Batuk kronis berulang menurut Wahyuni juga dapat menjadi gejala penyakit lain seperti tuberkulosis (TBC) hingga pneumonia. Untuk itu, orang tua juga perlu memahami karakteristik lain dari asma, seperti napas yang berbunyi seperti peluit atau mengi akibat penyumbatan di saluran pernapasan hingga batuk yang muncul lebih berat atau lebih sering pada waktu malam. Selain itu, perlu juga diperhatikan apakah ada makanan atau situasi tertentu yang dapat memicu batuk atau mengi.

"Misalnya, dia ter-trigger karena ada asap, debu, kemudian muncul batuk. Selain itu, bisa juga karena aktivitas fisik," ujar Wahyuni. "Kemudian ketika diberikan terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi asma seperti diuap atau minum obat lalu dia membaik, kita harus curiga jangan-jangan itu asma," lanjutnya.

Advertising
Advertising

Butuh perhatian
Wahyuni mengatakan penyakit asma yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan pertumbuhan berat badan terganggu sehingga penting bagi orang tua untuk memahami keluhan batuk yang dialami anak dan berkonsultasi ke dokter untuk melakukan tatalaksana yang tepat. Misalnya, anak yang derajat asmanya cukup berat maka memiliki ambang sensitivitas yang rendah sehingga lebih mudah kambuh. Pada kondisi ini, diperlukan terapi yang bertujuan untuk menstabilkan dan menaikkan ambang sensitivitas tersebut.

"Untuk menstabilkan atau menaikkannya perlu terapi jangka panjang. Kita berikan secara terus menerus, setiap hari, umumnya berupa hirupan, walaupun yang usianya di bawah 5 tahun ada juga obat yang diminum," ujar Wahyuni.

Ia juga mengatakan, orang tua juga dapat melakukan penanganan mandiri di rumah jika anak mengalami serangan asma. "Kita bisa berikan inhalasi awal, tentu dengan obat untuk asma. Kita bisa berikan dua kali di rumah, lihat responsnya, kalau membaik tapi masih ada gejalanya, boleh diberikan sekali lagi," sarannya. "Tapi kalau sejak awal kondisinya berat maka cukup berikan sekali dan bawa ke rumah sakit. Begitu juga jika dia memiliki risiko tinggi tertentu yang butuh perhatian lebih."

Pilihan Editor: Aneka Mitos soal Asma, Dokter Ungkap Faktanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

19 hari lalu

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

37 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

38 hari lalu

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

39 hari lalu

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.

Baca Selengkapnya

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

44 hari lalu

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.

Baca Selengkapnya

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

58 hari lalu

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

1 Maret 2024

Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

Selain perokok, kelompok-kelompok lain yang memiliki risiko terkena TBC adalah orang yang positif HIV karena imunnya rendah, serta balita dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.

Baca Selengkapnya

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

10 Februari 2024

Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

"Silakan saja bila ada pihak yang mau mengirimkan bantuan tersebut ke Phillip yang disandera sejak 7 Februari 2023," kata Kapolda Papua.

Baca Selengkapnya