Pekan Imunisasi Dunia, Ini 3 Strategi Tingkatkan Cakupan Imunisasi Nasional

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 7 Mei 2023 18:00 WIB

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Cakupan imunisasi rutin di beberapa wilayah Indonesia sempat rendah selama masa pandemi. COVID-19 menyebabkan penurunan yang signifikan dalam imunisasi rutin anak, terutama karena gangguan yang terhadap layanan perawatan kesehatan esensial. Laporan terbaru UNICEF dalam State of the World Children mengungkapkan bahwa secara global, ada 67 juta anak yang tidak diimunisasi selama tiga tahun terakhir. Hal ini merupakan kemunduran terbesar dalam imunisasi rutin anak dalam 30 tahun terakhir.

Penurunan di Indonesia berdampak pada target imunisasi nasional. Cakupan anak yang diimunisasi lengkap untuk bayi usia 0-11 bulan adalah 84,2 persen pada tahun 2020 dan 84,5 persen pada tahun 2021. Jumlah anak yang belum mendapat imunisasi sama sekali meningkat dari 10 persen pada tahun 2019 menjadi 26 persen pada tahun 2021.

Kemunduran ini membuat anak-anak berisiko tertular penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti difteri, tetanus, campak, rubella, pertusis, hepatitis, dan polio. Menanggapi hal tersebut, pemerintah melakukan kampanye imunisasi kejar dan imunisasi tambahan melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada tahun 2022, yang menjangkau 26,5 juta anak dengan vaksin campak dan rubella, 1,3 juta dengan vaksin polio, dan 2 juta dengan vaksin DTP-HB-Hib.

Pada 2022, Indonesia mencapai 94,6 persen cakupan imunisasi lengkap, melebihi target nasional sebesar 94,1 persen. Namun, selama enam bulan terakhir telah terjadi beberapa wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin di daerah yang masih memiliki cakupan imunisasi yang rendah. “Kemenkes mengembangkan tiga strategi untuk meningkatkan cakupan imunisasi rutin”jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 7 Mei 2023.

"Pertama dengan menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin," kata Maxi.

Advertising
Advertising

Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD untuk mencegah potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa.

Kedua, digitalisasi data imunisasi. "Melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Tidak ada lagi pencatatan manual di buku, semua data imunisasi anak akan langsung dimasukkan di ASIK yang terintegrasi ke platform SatuSehat. Ketiga, nantinya imunisasi anak akan dilakukan melalui undangan di aplikasi,” kata Maxi melanjutkan.

Rencana dua tahun tersebut juga mencakup strategi untuk meningkatkan manajemen vaksin dan sistem rantai pasokan imunisasi serta membangun kepercayaan terhadap vaksin. Keragu-raguan terhadap vaksin di antara orang tua dan pengasuh – terutama dengan suntikan ganda yang diperlukan untuk vaksinasi rutin – mempengaruhi penerimaan vaksin selama pandemi, bersama dengan misinformasi dan hoaks vaksin.

Menurut laporan State of the World Children – yang berfokus pada imunisasi – Indonesia adalah salah satu dari 55 negara yang kepercayaan terhadap program imunisasinya menurun selama pandemi.

Perwakilan UNICEF Maniza Zaman mengatakan timnya berkomitmen mendukung upaya berkelanjutan Indonesia untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke vaksin yang menyelamatkan jiwa. “Ini melibatkan upaya yang disengaja untuk membangun kembali kepercayaan pada vaksin dengan meyakinkan orang tua dan pengasuh tentang keamanan dan pentingnya imunisasi dan dengan mengurangi penyebaran hoaks dan informasi yang salah,” kata Maniza.

Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr N. Paranietharan mengingatkan pentingnya kolaborasi yang erat lintas kementerian, lembaga, dan sektor kunci untuk mengejar ketertinggalan imunisasi anak-anak di tahun-tahun sebelumnya. "Dengan itu, kita dapat melampaui cakupan imunisasi 95 persen, yang merupakan ambang kekebalan kelompok, dan menutup kesenjangan imunisasi untuk mencegah wabah di masa mendatang,” kata Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr N. Paranietharan. “WHO berkomitmen untuk mendukung Indonesia memberikan imunisasi yang berkualitas tinggi dan aman untuk semua anak.”

Pilihan Editor: IDAI Ingatkan Cakupan Imunisasi Lengkap Demi Cegah Penyakit pada Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

16 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

1 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

2 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

2 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

4 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

44 hari lalu

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.

Baca Selengkapnya

3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

29 Februari 2024

3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

28 Februari 2024

5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

28 Februari 2024

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.

Baca Selengkapnya