Adakah Manfaat Mengganti Minuman Soda dengan Versi Dietnya?

Reporter

Antara

Rabu, 17 Mei 2023 21:40 WIB

Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Minuman bersoda banyak digemari orang karena kesegarannya. Namun karena alasan kandungan gula tinggi kerap membuat orang beralih ke minuman soda diet yang diklaim nol gula. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut mengganti minuman bersoda dengan soda diet tidak akan membantu menurunkan berat badan dan justru dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Klaim minuman berkarbonasi itu terbantahkan oleh banyak studi. Para peneliti sepakat diet soda tetap berdampak buruk pada kesehatan karena kandungan pemanis buatan. WHO menyarankan tidak beralih ke pemanis nongula seperti aspartam yang ditemukan pada soda diet dalam upaya menurunkan berat badan atau mencegah penyakit terkait diet seperti diabetes tipe 2. Pemanis nongula populer lain termasuk sakarin dan stevia.

Sebaliknya, orang perlu mempertimbangkan makan makanan dengan gula alami seperti buah serta tetap berpegang pada makanan dan minuman tanpa pemanis. Rekomendasi baru ini didasarkan pada tinjauan bukti sistematis yang menemukan penggunaan zat pemanis nongula tidak memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi lemak tubuh pada orang dewasa atau anak-anak.

Studi observasi jangka panjang menunjukkan orang yang mengonsumsi banyak gula alternatif berisiko lebih tinggi mengalami obesitas, penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke, dan diabetes. Namun, beberapa uji klinis menunjukkan mengganti gula dengan pemanis lain dapat menyebabkan penurunan berat badan tetapi hanya dalam jangka pendek. Ada juga bukti beberapa pemanis mempengaruhi keseimbangan bakteri usus, berpotensi menghambat pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Risiko penyakit jantung
Pada 2022, penelitian yang melibatkan 103.000 orang dewasa Prancis menyimpulkan zat pemanis dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan tidak boleh dianggap sebagai alternatif gula yang sehat dan aman. WHO mengeluarkan pedoman tentang asupan gula pada 2015, merekomendasikan orang dewasa dan anak-anak mengurangi asupan gula bebas harian hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi.

Advertising
Advertising

Senada dengan WHO, peneliti nutrisi di Institut Quadram di Norwich, Inggris, Dr. Ian Johnson, menganjurkan mengurangi konsumsi produk manufaktur yang mengandung gula bebas seperti minuman yang dimaniskan dengan gula.

“Lebih baik menggunakan buah segar atau olahan ringan sebagai sumber rasa manis dan mungkin dalam jangka panjang untuk mencoba mengurangi rasa manis secara keseluruhan,” katanya.

Pilihan Editor: Ganti Minuman Soda dengan Buah Segar dan Rasakan Manfaatnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

3 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

10 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

11 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

13 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Minuman Peluntur Lemak Setelah Konsumsi Hidangan Lebaran

17 hari lalu

7 Rekomendasi Minuman Peluntur Lemak Setelah Konsumsi Hidangan Lebaran

Setelah menjalani masa lebaran yang penuh dengan hidangan berlemak dan bersantan, bakar lemak melalui olahraga dan minuman bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

19 hari lalu

6 Hidangan Lebaran yang Harus Dihandari Penderita Asam Urat

Enam makanan khas Lebaran ini justru dapat memperburuk kondisi asam urat.

Baca Selengkapnya

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

19 hari lalu

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Tetapkan Direktur PT SMIP Tersangka Korupsi Kasus Importasi Gula

29 hari lalu

Kejaksaan Agung Tetapkan Direktur PT SMIP Tersangka Korupsi Kasus Importasi Gula

Tersangka RD beberapa kali mangkir dari panggilan pemeriksaan, sehingga penyidik Kejaksaan Agung menjemput Direktur PT SMIP itu di Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

38 hari lalu

Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.

Baca Selengkapnya

Tips Tetap Segar Saat Puasa ala Andien Aisyah, Hindari Makanan Tinggi Gula

39 hari lalu

Tips Tetap Segar Saat Puasa ala Andien Aisyah, Hindari Makanan Tinggi Gula

Andien membagikan kiatnya selalu tampil segar di Bulan Puasa. Katanya, ketika buka puasa, kita jangan langsung makan yang manis-manis.

Baca Selengkapnya