Penyakit Degeneratif Saraf, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Reporter

Novita Andrian

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 23 Mei 2023 18:14 WIB

Ilustrasi otak. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Aya Kito penulis buku harian atau diari dari Jepang. Ia menuliskan pengalaman hidup dengan penyakit degeneratif saraf. Ia lahir pada 19 Juli 1962. Aya Kito meninggal pada 23 Mei 1988. Keseluruhan catatannya itu disusun menjadi satu buku berjudul 1 Litre no Namida yang berarti 1 Liter Air Mata. Buku itu juga dikenal sebagai A Diary of Tears.

Apa itu degenaratif saraf?

Advertising
Advertising

Penyakit degeneratif saraf adalah kondisi yang mempengaruhi cara kerja tubuh. Mengutip MedlinePlus, gangguan degeneratif saraf bersifat progresif. Artinya kondisi ini akan semakin memburuk setiap waktu.

Penyakit degeneratif saraf memengaruhi aktivitas tubuh. Gejala degeneratif saraf antara lain keseimbangan, gerak, berbicara, bernapas, dan fungsi jantung. Penyakit ini juga bersifat genetik atau keturunan. Penyebab lainnya juga akibat masalah medis seperti tumor atau stroke.

Degeneratif saraf juga meliputi penyakit lainnya Alzheimer, Sklerosis lateral amiotrofia, Ataksia Friedreich, Huntington, Lewy, Parkinson dan atrofi otot tulang belakang.

Gejala degeneratif saraf

Merujuk Cleveand Clinic, secara umum berbagai jenis kondisi degeneratif saraf menyebabkan gejala, antara lain:

1. Penyakit tipe demensia

Gejalanya kebingungan, kehilangan ingatan, kesulitan berpikir atau berkonsentrasi, dan perubahan perilaku.

2. Penyakit demielinasi

Gejala umum termasuk kesemutan atau mati rasa, nyeri, kejang otot, kelemahan dan kelumpuhan, masalah koordinasi dan kelelahan.

3. Penyakit tipe Parkinson

Gejala mempengaruhi gerakan tubuh menjadi lambat, gemetar, masalah keseimbangan, langkah terseok-seok dan postur membungkuk.

4. Neuron motorik

Penyakit neuron motorik mempengaruhi bagian otak dan sistem saraf yang berfungsi untuk kontrol otot.

Penyebab degeneratif saraf

Mengutip Verywell Mind berikut beberapa penyebab penyakit degeneratif saraf.

1. Kerusakan neuron

Degeneratif saraf diduga tersebab kerusakan neuron di otak. Neuron membentuk sistem saraf yang meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Ketika neuron rusak, maka tidak bisa menggantikan sendiri. Seiring bertambahnya usia, neuron-neuron ini mati. Seiring bertambahnya usia, otak menyusut.

2. Faktor lingkungan dan genetik

Sebagian besar kondisi itu diduga tersebab kombinasi faktor lingkungan seperti paparan jangka panjang terhadap racun dan bahan kimia tertentu. Dalam beberapa kasus, penyakit ini itu diwariskan melalui gen yang bermutasi yang menyebabkan degeneratif saraf. Kondisi pewarisan ini walaupun tidak mutlak, tapi bisa terpicu karena paparan faktor lingkungan itu.

3. Protein abnormal

Protein abnormal di otak juga diduga juga mempengaruhi degeneratif saraf. Protein abnormal menyebabkan sel saraf mati di otak. Contohnya seperti penyakit Alzheimer, protein yang dikenal sebagai beta-amyloid diduga memperburuk kondisi pasien.

Pilihan Editor: Waspada Penyakit Degeneratif Termasuk Penyakit Jantung, Alzheimer dan Parkinson

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

2 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

2 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

2 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

3 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

3 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

4 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

4 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

4 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

6 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya