4 Pengobatan yang Bisa Dilakukan Penderita Glaukoma

Reporter

Rindi Ariska

Editor

Nurhadi

Sabtu, 27 Mei 2023 08:00 WIB

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Glaukoma adalah penyebab utama kebutaan bagi orang berusia di atas 60 tahun. Namun kebutaan akibat glaukoma seringkali dapat dicegah dengan pengobatan dini. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengobati glaukoma?

Mengutip my.clevelandclinic.org, glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua di dunia. Orang dengan glaukoma mengalami kerusakan saraf optik akibat penumpukan cairan di mata. Jika tidak diobati, tekanan mata ini dapat mempengaruhi penglihatan secara permanen atau mengalami kebutaan.

Melansir American Academy of Ophthalmology, berikut beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena glaukoma:

- berusia di atas 40 tahun

- memiliki anggota keluarga dengan glaukoma

Advertising
Advertising

- keturunan Afrika, Hispanik, atau Asia

- memiliki tekanan mata yang tinggi

- memiliki rabun jauh atau rabun dekat

- mengalami cedera mata

- menggunakan obat steroid jangka panjang

- memiliki kornea yang tipis di tengah

- mengalami penipisan saraf optik

- menderita diabetes, migrain, tekanan darah tinggi, sirkulasi darah yang buruk atau masalah kesehatan lainnya yang mempengaruhi seluruh tubuh.

Adapun berikut pengobatan yang dapat dilakukan bagi para penderita glaukoma:

1. Obat tetes mata

Mengutip Mayo Clinic, perawatan glaukoma sering dimulai dengan resep obat tetes mata. Obat tetes mata dapat menurunkan tekanan di mata Anda dan mencegah kerusakan saraf optik Anda.

Selain itu, obat tetes mata juga mampu mengurangi jumlah cairan yang dihasilkan mata Anda. Bergantung pada seberapa rendah tekanan mata Anda, Anda mungkin akan diresepkan lebih dari satu obat tetes mata.

Obat tetes mata resep meliputi prostaglandin, beta blockers, agonis alfa-adrenergik, penghambat karbonat anhidrase, penghambat Rho kinase, agen miotik atau kolinergik.

2. Obat oral

Tetes mata saja mungkin tidak menurunkan tekanan mata Anda ke tingkat yang diinginkan. Jadi dokter mata Anda mungkin juga meresepkan obat oral. Obat ini biasanya merupakan inhibitor karbonat anhidrase. Kemungkinan efek samping termasuk sering buang air kecil, kesemutan di jari tangan dan kaki, depresi, sakit perut, dan batu ginjal.

3. Laser

Melansir dari laman nhs.uk, perawatan laser mungkin disarankan bila obat tetes mata tidak memperbaiki gejala Anda. Di sinilah berkas cahaya berenergi tinggi diarahkan dengan hati-hati ke bagian mata Anda untuk menghentikan penumpukan cairan di dalamnya. Adapun jenis perawatan laser meliputi laser trabeculoplasty, perawatan laser siklodioda dan laser iridotomi.

4. Operasi

Apabila obat-obatan dan perawatan laser tidak berhasil, dokter Anda mungkin menyarankan operasi. Mengutip National Eye Institute, ada beberapa jenis operasi yang dapat membantu cairan mengalir keluar dari mata Anda.

Pilihan Editor: Cara Mudah Cek Glaukoma, Tutup Mata Bergantian

Berita terkait

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

3 hari lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

5 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

23 hari lalu

Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

Reaksi kimia akibat petasan bisa akibatkan robekan kelopak atau bola mata, luka bakar mata atau wajah, pengikisan kornea mata hingga kebutaan.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

25 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

26 hari lalu

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

Gerhana matahari memang menakjubkan sekaligus berbahaya dan semua orang mesti berhati-hati. Sinar matahari sangat kuat dan dapat merusak mata.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

27 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 9 Jember Siapkan 10 Lokomotif dan 72 Kereta selama Periode Angkutan Lebaran 2024

40 hari lalu

KAI Daop 9 Jember Siapkan 10 Lokomotif dan 72 Kereta selama Periode Angkutan Lebaran 2024

KAI Daop 9 Jember menyediakan 72 armada kereta selama periode angkutan Lebaran dari 31 Maret hingga 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

41 hari lalu

Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata saat puasa Ramadan agar tak ada masalah serius pada penglihatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

41 hari lalu

Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.

Baca Selengkapnya

JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

41 hari lalu

JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

Dalam rangka memperingati pekan glaukoma sedunia, JEC Group mengadakan diskusi media dengan tema "Gerakan Sadar Glaukoma: Guna Menyelamatkan Kualitas Hidup Kita"

Baca Selengkapnya