Dokter Paru Ingatkan Efek Nikotin pada Rokok: Kebahagiaan Semu

Reporter

Antara

Selasa, 30 Mei 2023 12:52 WIB

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking

TEMPO.CO, Jakarta - Pengeluaran belanja rokok di rumah tangga berada pada peringkat kedua terbesar atau setara tiga kali lipat lebih tinggi dari biaya kebutuhan protein untuk anak. Berdasarkan data Global Adult Tobacco Survey (GATS), uang di rumah tangga yang dipakai untuk membeli rokok berkisar rata-rata Rp 382 ribu per bulan.

Selain itu, Penelitian Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia pada 2018 menemukan balita yang terpapar asap rokok berpotensi mengalami stunting sebab tumbuh 1,5 kilogram lebih ringan dari anak-anak yang bukan dari orang tua perokok.

Ketua Kelompok Kerja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Feni Fitriani Taufik, menyebut pengaruh nikotin pada hormon dopamin memberi kebahagiaan semu pada perokok.

"Kenapa susah berhenti merokok? Karena ada nikotin sebagai salah satu bahan yang menyebabkan adiksi dalam rokok tersebut," kata Feni.

Memicu sugesti bahagia
Spesialis paru di RSUP Persahabatan Jakarta itu mengatakan nikotin sebagai kandungan rokok berperan memproses otak mengeluarkan hormon dopamin. Dopamin sebenarnya masuk dalam kriteria hormon yang baik sebab dapat merangsang rasa bahagia.

Advertising
Advertising

Tapi, dampak negatif yang timbul memicu sugesti perokok seakan-akan bisa lebih lancar berpikir dan berkonsentrasi. Sedangkan rokok mengandung sekitar 7 ribu bahan berbahaya bagi tubuh dan 60 macam zat karsinogenik penyebab infeksi saluran napas atas sehingga pertumbuhan paru-paru terganggu.

"Rasa bahagia itu semu karena membuat orang merasa bisa berpikir, lebih konsentrasi, dan mood lebih baik. Itu penghargaan yang semu diperoleh perokok," jelasnya.

Sedangkan untuk bisa melepas jeratan rokok dapat memberi pengalaman yang bikin sengsara dan tidak mudah. Tim ahli dari RSUP Persahabatan pernah meneliti pengaruh asap rokok pada bayi yang baru lahir dari kandungan ibu perokok aktif, ibu perokok pasif, dan yang bukan perokok.

"Hasilnya, pada plasenta ibu perokok aktif dan pasif, sama-sama ditemukan nikotin," ujarnya.

Pada bayi yang lahir dari ibu perokok aktif memiliki tubuh yang lebih pendek dibandingkan bayi normal. "Intinya, dalam kehamilan pun rokok sudah sangat berpengaruh," tegasnya.

Pilihan Editor: 4 Tahap Remaja Jadi Perokok Aktif dan Cara Mencegahnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

7 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

8 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

13 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

17 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

20 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

23 hari lalu

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

25 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya