Apakah Bayi Boleh Minum Jamu? Berikut Beberapa Catatannya

Reporter

Fani Ramadhani

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 9 Juni 2023 09:25 WIB

ilustrasi jamu (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Jamu adalah minuman tradisional Indonesia yang dihasilkan dari berbagai ramuan dan tanaman obat yang berasal dari kearifan lokal dan minum jamu sudah menjadi tradisi di berbagai daerah. Berbagai manfaat kesehatan bisa didapatkan jika rutin mengonsumsinya.

Baru-baru ini beredar berita mengenai sorang bayi berusia 54 hari yang meninggal setelah meminum jamu. Diketahui jamu adalah campuran daun kecipir dan kencur.

Sebenarnya, apakah bayi boleh mengonsumsi jamu?

Melansir laman Kemenkes, Jamu adalah tanaman tradisional yang biasa dimanfaatkan sebagai obat dan juga rempah masakan. Hingga saat ini pun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memperbolehkan adanya pengobatan menggunakan obat tradisional dengan syarat sudah teruji secara klinis.

Jamu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti menjaga kebugaran tubuh, sebagai pendamping obat kimia, misalnya obat anti diabetes dan hipertensi, serta bagi penderita kanker dapat digunakan untuk mengurangi efek samping kemoterapi dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Advertising
Advertising

Bahkan, Kementerian Kesehatan pun mencanangkan program gerakan minum jamu guna mengajak masyarakat memanfaatkan jamu untuk meningkatkan kesehatannya.

Meski demikian, hindari konsumsi jamu yang berlebihan. Terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu sebelum minum jamu.

Apalagi bagi anak, karena idelanya, anak baru diperbolehkan mendapatkan asupan jamu atau minuman herbal pada usia 1 tahun dan pemberiannya juga harus dibatasi.

Angga Wirahmadi, dokter spesialis anak mengatakan bahwa anak dengan usia kurang dari 6 bulantidak dapat mencerna cairan selain air susu ibu. Meskipun menggunakan bahan baku alami seperti jahe, kunyit, temulawak, dan lain sebagainya, pemberian ramuan tradisional untuk bayi ternyata tidak boleh sembarangan.

Sehingga asupan seperti madu, air kelapa atau cairan lainnya selain ASI dapat menyebabkan keracunan pada bayi. Dan gejala keracunan yang terjadi biasanya diawali dengan masalah pencernaan seperti muntah, kembung, dan diare.

Oleh karena itu, jika bayi sakit maka segeralah datangi dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Itulah informasi mengenai pembatasan ketat memberikan bayi minum jamu.

Pilihan editor: Demi Keamanan Ibu Hamil Sebaiknya Hindari Minum Jamu

Berita terkait

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

8 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

12 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

15 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

9 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

12 hari lalu

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

KPK mengatakan terdapat bukti mark up harga pada kasus korupsi APD di Kemenkes. Harga pengadaan APD sangat jauh dari kewajaran.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

12 hari lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

Pemerintah pusat diminta menjembatani Pemerintah Kabupaten Manggarai dan nakes yang dipecat untuk menemukan solusi bersama.

Baca Selengkapnya