Bahaya Polusi Udara pada Perkembangan Otak Anak

Reporter

Antara

Jumat, 23 Juni 2023 21:39 WIB

Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Rabu, 28 September 2022. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan penurunan 41 persen polutan berbahaya pada 2030. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara, bahkan jika tingkatnya termasuk kategori aman, dapat menyebabkan perubahan fungsi otak dan berisiko mengganggu proses perkembangan otak anak. Riset yang dilakukan Sekolah Kedokteran Keck menunjukkan tingkat polutan udara yang dianggap aman menurut standar EPA atau badan perlindungan lingkungan Amerika Serikat sekali pun tetap dapat mengancam perkembangan fungsi otak dari waktu ke waktu.

Riset yang dipublikasikan di Environment International itu meneliti sampel data hasil proses pemeriksaan otak pada lebih dari 9.000 partisipan yang berasal dari Adolescent Brain Cognitive Development. Anak-anak yang terpapar lebih banyak polutan menunjukkan perubahan konektivitas antarberbagai jaringan otak.

"Kelainan apapun yang mempengaruhi proses normal perkembangan otak, baik jaringan otak yang terlalu terhubung maupun kurang terhubung, dapat membahayakan proses perkembangan otak," kata Devyn L. Cotterkandidat doktor neurosains di Sekolah Kedokteran Keck sekaligus penulis utama riset tersebut, dikutip dari Medical Xpress.

Perubahan jaringan otak
Komunikasi antarjaringan otak membantu manusia dalam mengarahkan pola pikir ketika menghadapi kejadian sehari-hari, mulai dari bagaimana menerima informasi mengenai lingkungan sekitar hingga bagaimana berpikir dan merasakan. Konektivitas antarjaringan otak dibentuk saat umur 9-12 tahun, yang dapat berpengaruh terhadap proses perkembangan kognitif dan emosional pada anak.

"Kualitas udara di seluruh Amerika, meskipun aman menurut standar EPA berpengaruh pada perubahan jaringan otak selama masa kritis ini, yang mungkin mencerminkan biomarker (indikator biologis bagi penyakit, infeksi, atau gangguan pada tubuh) awal untuk peningkatan risiko masalah kognitif dan emosional di kemudian hari," kata Megan M. Herting, pakar kesehatan publik di Keck yang juga turut serta dalam riset.

Advertising
Advertising

Pilihan Editor: Awas, Asap Kompor Gas Bisa Picu Kanker

Berita terkait

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

3 hari lalu

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

Meski Indonesia memiliki kota dengan kualitas buruk, namun masih terdapat beberapa kota dengan kualitas udara terbaik. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

5 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

7 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

14 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

16 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

17 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

17 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

18 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

22 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya