Berkaca Kasus Inses di Banyumas, Ini Sederet Risiko Kesehatan Hubungan Sedarah
Reporter
Recha Tiara Dermawan
Editor
S. Dian Andryanto
Kamis, 29 Juni 2023 18:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan kerangka bayi hasil dari hubungan inses di Kabupaten Banyumas telah menyoroti konsekuensi serius yang dapat terjadi terhadap kesehatan keturunan. Kasus ini menjadi perhatian publik seiring dengan penangkapan R (57), ayah biologis dari E (25), dalam kejadian tersebut.
Penelitian medis dan ahli genetika telah mengungkapkan bahwa hubungan inses atau hubungan sedarah, di mana individu memiliki ikatan darah dekat dan berbagi sebagian besar materi genetik, dapat menghasilkan risiko yang signifikan terhadap kesehatan keturunan. Dalam kasus ini, pelaku mengakui telah membunuh tujuh bayi hasil hubungan sedarah mereka sejak 2013 hingga 2021.
Ketika orang tua memiliki kromosom yang serupa atau cacat genetik tertentu, risiko kelainan genetik dan gangguan kesehatan pada keturunan meningkat secara drastis. Studi ilmiah menunjukkan bahwa keturunan dari hubungan inses berisiko lebih tinggi mengalami kelainan bawaan, cacat fisik, masalah perkembangan, dan gangguan kesehatan lainnya. Kombinasi gen yang tidak seimbang akibat faktor genetik yang saling berdekatan dalam hubungan sedarah dapat menyebabkan rentan terhadap penyakit genetik yang jarang terjadi.
Efek kesehatan keturunan yang buruk ini dapat membawa konsekuensi serius bagi anak-anak yang lahir dari hubungan inses. Mereka dapat menghadapi tantangan fisik, mental, dan emosional yang berkepanjangan. Masalah kesehatan kronis, kelainan perkembangan, dan penurunan kualitas hidup dapat mempengaruhi masa depan mereka secara signifikan.
Kasus penemuan kerangka bayi ini menjadi peringatan penting tentang urgensi pendidikan dan kesadaran akan risiko hubungan inses serta dampak kesehatan keturunan yang ditimbulkannya. Penting bagi masyarakat untuk memahami implikasi serius dari tindakan semacam ini dan berupaya mencegah terjadinya hubungan terlarang yang dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan keturunan masa depan.
Organisasi kesehatan dan lembaga pendidikan harus mengambil peran aktif dalam memberikan informasi yang akurat tentang konsekuensi hubungan inses serta pentingnya pencegahan. Penting juga bagi individu yang terlibat dalam hubungan sedarah untuk mencari bantuan profesional dalam mengatasi masalah yang mendasarinya, sekaligus melindungi masa depan kesehatan generasi mendatang.
Kasus ini menegaskan perlunya kesadaran dan tindakan yang tepat dalam menghadapi risiko kesehatan keturunan akibat hubungan inses. Hanya dengan upaya bersama, kita dapat mencegah terulangnya kasus serupa dan melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi yang akan datang.
Pilihan Editor: Kronologi Temuan 7 Kerangka Bayi Hasil Inses Ayah dan Putrinya di Banyumas