Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Penyakit Menular dengan Komunikasi Risiko Kesehatan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi puskesmas. dok.TEMPO
Ilustrasi puskesmas. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membangun komunikasi risiko dari berbagai pihak, termasuk pada kelompok masyarakat, penting untuk mencegah penyakit menular. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dengan penguatan komunikasi risiko melalui tenaga kesehatan yang ada di layanan kesehatan primer puskesmas.

"Perlu ada komunikasi risiko yang baik untuk membujuk orang yang tidak mau vaksin, tidak mau minum obat. Untuk itu, penting bagaimana kita membangun komunikasi risiko, bukan hanya untuk COVID-19, tetapi juga penyakit menular lain yang masih mengancam seperti tuberkulosis dan HIV," katanya pada acara "Apresiasi dan Pembelajaran Program Komunikasi Risiko Pemberdayaan Masyarakat dan Dukungan Vaksinasi COVID-19" yang didukung Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP), Senin, 26 Juni 2023. "Penting membangun kepercayaan masyarakat agar mau divaksin dan berobat agar tercapai transformasi layanan kesehatan primer, termasuk puskesmas."

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penyampaian komunikasi risiko yang inklusif demi meningkatkan layanan vaksinasi yang menjangkau kelompok rentan. “Kita bisa asalkan gotong royong dan kerja sama. Inisiatif yang mengupayakan layanan inklusif ini sangat bagus karena banyak sekali kendala yang kita temui di daerah, misalnya nakes yang tidak sanggup menjangkau jarak 50 km dari puskesmas sampai ke perumahan warga," tuturnya.

Mencegah penularan penyakit
Menurutnya, Komunikasi Risiko Pemberdayaan Masyarakat (KRPM) sangat penting untuk edukasi dan sosialisasi agar masyarakat mau divaksin atau berobat ke puskesmas apabila terkena penyakit. Salah satu perwakilan relawan kesehatan dari Komunitas Peduli Lansia Jawa Tengah, Aron Aan Damara, mengatakan pentingnya membangun komunikasi risiko di daerah karena masyarakat harus didekati secara terus-menerus, tidak bisa hanya sekali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya pernah mengunjungi ibu-ibu lansia usia 70-an. Saat pertama kali saya datang beliau tidak mau divaksin. Kemudian saat datang yang kedua kali, komunikasinya saya ubah, saya bilang nanti saya gendong, saya peluk, akhirnya beliau mau," kisah Aron.

Untuk itu, Maxi menyatakan contoh komunikasi risiko yang berhasil, terutama di daerah, bisa menjadi pembelajaran dan diterapkan untuk mencegah penularan penyakit lain, juga untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi pandemi pada masa depan.

Pilihan Editor: Bahaya Penyakit Rabies, Lakukan Cara Ini Setelah Digigit atau Dicakar Binatang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

21 jam lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

2 hari lalu

Jemaah calon haji kloter satu antre menunggu pemeriksaan kesehatan dan pemberian gelang identitas saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Jakarta, di Pondok Gede, Jakarta, 27 Juli 2017. Mereka akan diberangkatkan pada Jumat dinihari. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.


3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Ilustrasi ruang tunggu di Rumah Sakit/ Bethsaida Hospital
3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri


Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.


1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

10 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

12 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

13 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

13 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.