Waspada, Penanganan Tak Sempurna Hemofilia Bisa Sebabkan Disabilitas

Reporter

Antara

Kamis, 20 Juli 2023 17:25 WIB

www.uwpexponent.org

TEMPO.CO, Jakarta - Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah genetik yang disebabkan kurangnya faktor pembekuan darah dalam tubuh. Gejala hemofilia di antaranya pendarahan pada luka yang sulit berhenti, mudah memar, hingga nyeri dan bengkak pada sendi siku dan lutut.

Spesialis anak subspesialisasi hematologi onkologi dari RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM), Novie Amalia Chozie, mengatakan pasien hemofilia bisa mengalami disabilitas atau kecacatan jika pendarahan di sendi atau otot tidak diatasi dengan sempurna.

"Disabilitas itu terjadi kalau pendarahan di sendi atau otot tidak diatasi dengan sempurna sehingga lama-lama bisa menjadi rusak sendi atau ototnya," kata Novie.

Menurut Novie, disabilitas lebih banyak terjadi pada pasien hemofilia dengan derajat berat. Meski demikian, kondisi tersebut juga tetap bisa terjadi pada semua derajat.

"Pada yang ringan bisa, kalau dia tidak mendapatkan terapi yang benar. Tapi memang risikonya lebih besar pada yang berat," ujar Novie.

Advertising
Advertising

Dua penyebab percepat kecacatan
Ia menuturkan ada dua hal yang dapat mempercepat pasien hemofilia mengalami disabilitas, yakni dari sudut pasien dan sudut penanganan yang didapat. Dari sudut pasien, menurut Novie, selain derajat penyakit, ketidakpatuhan pasien dalam berobat serta aktivitas yang dilakukan juga dapat mempercepat terjadinya disabilitas.

"Kadang-kadang kita sudah memberikan edukasi, misalnya harus disuntik setiap 12 jam, tapi saya tahu anak-anak banyak yang enggak mau disuntik dua kali sehari, maunya sekali saja. Atau misalnya disuruh istirahat dulu, jangan dulu dipakai jalan kakinya. Tapi namanya anak-anak susah, tetap lari ke sana-sini," kata Novie. Kemudian ada faktor-faktor risiko lain, misalnya pada pasien yang punya inhibitor, itu pasti lebih sulit lagi. Jadi kemungkinan terjadinya pendarahan (lebih tinggi) dan penanganannya pun lebih susah."

Sedangkan dari segi penanganan, bisa terjadi jika dosis obat yang diterima kurang dari dosis yang seharusnya. "Kenapa dosisnya kurang? Misalnya, kebetulan dijaminnya untuk di rumah sakit itu hanya sekian, enggak bisa lebih. Jadi, dosisnya diberikan sesuai dengan biaya yang tersedia, padahal dosisnya kurang, itu sering terjadi," ujar Novie. "Selain itu, kesulitan masalah penyuntikan dan sebagainya juga bisa terjadi. Lalu pasien yang tinggalnya jauh di pelosok, jauh dari rumah sakit yang punya faktor pembekuan, itu juga jadi masalah."

Kemudian, pengetahuan dan keterampilan dokter dalam menangani hemofilia juga bisa berpengaruh. Karena itu, kepatuhan pasien hingga penanganan yang tepat oleh dokter yang kompeten di bidangnya sangat penting dalam penanganan penyakit hemofilia.

Mengenai tatalaksana hemofilia, Novie mengatakan saat ini telah banyak terapi yang berkembang dan dapat digunakan mulai dari terapi profilaksis melalui pemberian konsentrat faktor pembekuan darah hingga terapi nonfaktor seperti emicizumab dan terapi gen.

Pilihan Editor: Pentingnya Cegah Pendarahan pada Hemofilia untuk Kurangi Kematian

Berita terkait

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

4 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

7 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

8 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

10 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

10 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

11 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

11 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

11 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

12 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya