Tips Capai Kemerdekaan Finansial bagi Pekerja Pemula

Reporter

Antara

Sabtu, 12 Agustus 2023 20:21 WIB

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kemerdekaan finansial bisa didapat pekerja pemula atau anak muda. Dengan gaji seadanya mereka harus memenuhi kebutuhan membayar kos, transportasi ke kantor, makan, membeli baju kerja, dan lainnya.

Kepala Sequis Digital Channel, Antonius Tan, memberikan tips mengatur keuangan buat pekerja pemula sehingga sukses pada usia muda dan memiliki karir mapan dan membangun keluarga kecil bahagia.

Rutin menabung
Sebagaimana anak kuliah pada umumnya, Antonius waktu muda mendapatkan uang saku dari orang tua sehingga harus irit. Dia mengatakan saat bekerja dan menerima gaji pertama sangat menyenangkan, tidak perlu seirit dulu, dan ingin sekali mewujudkan semua mimpi yang ditahan sejak kuliah karena keterbatasan dana.

Namun, dia tidak ingin terlena karena apapun bisa terjadi saat bekerja. Kejadian tidak terduga itu tidak hanya berupa hal negatif tetapi kesempatan baik juga perlu dana sehingga harus mempersiapkan kondisi finansial dengan baik.

"Saya belajar memprioritaskan menabung dan memilah kebutuhan, barulah pelan-pelan mewujudkan keinginan yang tertunda seiring kenaikan gaji,” katanya.

Advertising
Advertising

Menurutnya, kunci pertama perencanaan keuangan pribadi adalah menabung. Berapa pun gaji, pastikan tetap memprioritaskan menabung. Jika melakukannya secara rutin pasti akan sayang menghabiskan uang dengan cepat hanya demi membeli barang yang bukan kebutuhan.

“Perhitungan yang mudah adalah menentukan rasio tabungan. Setidaknya lebih dari 20 persen per bulan saya sisihkan untuk menabung," tuturnya.

Jika ternyata ada sisa gaji bulan tersebut atau mendapatkan bonus dan THR maka coba niatkan meningkatkan rasio tabungan lebih lagi. "Jika bagi Anda rasio tersebut masih tinggi, tidak masalah dikecilkan lagi. Tetapi, tambahkan waktunya, misalnya per hari atau per minggu. Seiring naiknya gaji dan keuangan lebih stabil maka bisa tingkatkan rasio tabungan tersebut, ” saran Antonius

Punya pendapatan pasif
Selain berhemat dan menabung, saat usia masih muda dan produktif sangat baik jika menambah ilmu, pengalaman, dan jejaring pertemanan. Salah satu hal baik yang dapat dilakukan anak muda atau pekerja pemula adalah mulai memikirkan cara mendapatkan pendapatan pasif.

Antonius menyebut semasa menjadi mahasiswa atau pekerja pemula, mendapatkan pemasukan pasif tidak banyak jenisnya. Biasanya ada yang menjadi asisten dosen, guru les, bekerja tambahan di malam hari, dan lainnya. Namun, pada zaman modern ini banyak cara mendapatkan pendapatan pasif seperti membuat dan memonetisasi blog, menjadi YouTuber atau influencer, menulis eBook, investasi, beli properti kemudian disewakan, dan lainnya.

"Jadi, tidak ada alasan untuk kita tidak bekerja giat membangun masa depan,” jelas Antonius.

Bisa mengelola utang
Bagi sebagian orang, berutang sering menjadi solusi menyelesaikan kebutuhan pembiayaan mendadak. Namun, jika terlalu banyak utang dapat membuat hidup tidak tenang. Apalagi, jika bunganya bergerak. Sebaiknya pertimbangkan dengan matang jika akan berutang, apakah mampu konsisten melunasi tepat waktu, apakah jika melunasi utang dapat berdampak pada kebutuhan lain, dan mampukah tidak menambah utang baru sebelum yang lama terselesaikan.

Jadikan utang sebagai solusi alternatif terakhir. Jika sanggup membayar tunai lebih baik. Jika harus mengajukan pinjaman sebaiknya untuk keperluan utang produktif dan ajukan hanya ke lembaga resmi seperti bank, koperasi resmi, atau pegadaian. Utang produktif salah satunya adalah mengajukan KPR karena harga rumah akan terus naik atau meminjam kredit usaha dari bank untuk mengembangkan bisnis atau yang dapat menambah aset atau pendapatan di masa depan.

Sedangkan utang konsumtif dan perlu dihindari adalah untuk membeli ponsel mahal, pakaian bermerek, atau mobil mewah sebab akan ada penurunan nilai. Sebagai catatan tambahan, ada kemungkinan pekerja pemula memutuskan berhenti dari tempat kerja atau tidak diteruskan kontrak kerjanya. Jika memiliki banyak utang maka dapat mengalami risiko bangkrut dan akan semakin skeptis meraih kemerdekaan finansial.

Antonius mengatakan pekerja pemula memiliki kesempatan memiliki aset jika disiplin menabung, berhemat, dan berusaha tidak memiliki utang konsumtif serta memiliki penghasilan pasif. Selanjutnya, jika sudah memiliki aset, mereka perlu juga memikirkan cara mengamankan agar tidak tergerus oleh biaya tidak terduga yang dapat menyebabkan risiko kebangkrutan dengan mengasuransikan diri ke asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.

Menyimpan dana darurat
Dana darurat adalah dasar dalam perencanaan keuangan yang bertujuan menjadi jaring pengaman saat darurat. Selain menabung, hal lain yang juga bisa dilakukan pekerja pemula adalah belajar menyiapkan dana darurat. Dana darurat ini idealnya enam kali pengeluaran bulanan. Namun, bisa gunakan target awal 2-3 bulan pengeluaran bulanan dulu sebagai awalan.

"Jika dana darurat tidak terpakai bukan berarti bisa dipakai, Saya tetap tingkatkan jumlahnya karena kita tidak pernah tahu kapan kondisi darurat terjadi,” papar Antonius.

Asuransi sejak muda dan sehat
Selain dana darurat, para pekerja pemula juga dianjurkan melengkapi diri dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan untuk melindungi keuangan dari risiko kesulitan ekonomi yang mungkin harus ditanggung diri sendiri dan keluarga jika terjadi sakit kritis, cacat tetap dan total, hingga meninggal dunia. Orang dapat mulai menyisihkan 10 persen dari seluruh pendapatan bulanan untuk melindungi diri dengan asuransi jiwa dan kesehatan.

Antonius berpendapat mengeluh tidak cukup uang untuk membeli asuransi karena pendapatan bulanan yang kecil sehingga menunda untuk berasuransi sama saja meningkatkan risiko kerugian. Ini karena umur terus bertambah dan ada risiko terserang penyakit kritis yang menyebabkan ditolaknya pengajuan oleh perusahaan asuransi.

"Para pekerja pemula pada zaman ini lebih mudah memilih asuransi karena sudah banyak tersedia asuransi secara digital,” katanya.

Saat ini, hadirnya asuransi digital tidak hanya mempermudah calon nasabah mencari informasi tetapi juga merasa bertransaksi karena dapat memilih produk asuransi yang sesuai kebutuhan, proses pengajuan cepat dan mudah, jangkauan luas, serta premi relatif lebih murah.

Pilihan Editor: Enam Strategi Mencapai Kemerdekaan Finansial

Berita terkait

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

2 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

3 hari lalu

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

10 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

13 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

18 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

18 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

18 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

20 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

20 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

20 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya