Edukasi Kanker Payudara lewat Buku, Ini Harapan pada Pasien dan Pendamping

Reporter

Tempo.co

Rabu, 1 November 2023 13:58 WIB

Para penyusun buku "Pahami Kanker Payudara untuk Pendamping Kesehatan Masyarakat" berfoto bersama pengurus YKPI, Selasa, 31 Oktober 2023. Dok. YKPI

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien kanker payudara perlu dukungan berbagai informasi tentang penyakitnya. Untuk memenuhinya, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) meluncurkan buku “Pahami Kanker Payudara untuk Pendamping Kesehatan Masyarakat” pada 31 Oktober 2023 di Jakarta Selatan.

Ketua Umum YKPI, Linda Agum Gumelar, mengatakan buku tersebut merupakan hasil kerjasama YKPI dengan para pakar di bidang onkologi, radiologi, psikologis klinis, dan gizi klinis. "Mudah-mudahan dengan adanya buku ini masyarakat bisa membedakan mana informasi yang benar dan yang tidak terkait kanker payudara,” katanya lewat keterangan yang diterima Tempo.

Linda berharap buku tersebut dapat memberikan edukasi pada masyarakat dan juga ketenangan pada para pendamping pasien. Buku ini merupakan panduan tentang kesehatan payudara yang berisi aspek promotif dan preventif untuk deteksi dini kanker payudara dan didedikasikan untuk menjadi panduan atau pegangan bagi pendamping kesehatan masyarakat (population navigation).

Aspek promotif dan preventif memang belum optimal dilakukan dan belum menjadi perhatian utama di Indonesia. Padahal, menurut Global Breast Cancer Initiative (GBCI), apabila tahapan promotif dan preventif atau promosi kesehatan dan deteksi dini kanker payudara secara serius dilakukan maka akan berdampak pada penurunan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut.

Hal tersebut sejalan dengan visi YKPI, yaitu "Penurunan Kasus Stadium Lanjut Kanker Payudara di Indonesia" dan kemudian diwujudkan dalam sejumlah program kegiatan promotif-preventif serta edukasi mengenai skrining dan deteksi dini kanker payudara. Hal ini sangat penting sebab bila kanker payudara terdeteksi sedini mungkin maka penanganannya lebih mudah dan tingkat kesembuhan semakin tinggi.

Advertising
Advertising

Dengan mengusung misi tersebut, buku ini diterbitkan untuk masyarakat Indonesia, khususnya pendamping kesehatan masyarakat untuk menyebarluaskan informasi mengenai kesehatan payudara, skrining dan deteksi dini kanker payudara, serta praktik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Selain itu, dibahas pula mengenai pengetahuan dasar kanker payudara, aspek psikologis pasien dan keluarga, serta gizi dan pola hidup sehat.

Format buku ini berupa tanya-jawab dengan kalimat sederhana serta desain dan ilustrasi yang menarik agar mudah dipahami oleh yang berkegiatan dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat, khususnya terkait kanker payudara.

Waspadai hoaks
Menurut ketua Perhimpunan Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi), dr Walta Gautama, SpB Subsp Onk (K), masyarakat perlu mewaspadai berbagai hoaks terkait kanker payudara. "Banyak hoaks yang beredar, misalnya kemoterapi mengandung radiasi dan keluarga jangan dekat-dekat. Padahal pasien itu butuh dukungan dari keluarga," ujarnya.

Namun, akibat adanya hoaks pasien tidak mendapatkan dukungan keluarga terdekat. Karena itu, pihaknya mengapresiasi penerbitan buku ini yang dapat menjadi panduan bagi pendamping dengan sumber yang dapat dipercaya dan akurat.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr R Soeko W Nindito, mengatakan orang yang pertama kali didiagnosa kanker payudara akan membuat hatinya hancur dan putus asa. Begitu pula dengan keluarga atau pendamping pasien, juga mengalami kebingungan karena tidak punya informasi terpercaya tentang kanker payudara.

Karena itu, dengan adanya buku panduan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami ini sangat bermanfaat bagi para pendamping. Soeko berharap buku tersebut dapat mengedukasi masyarakat, terutama bagi pendamping pasien kanker payudara.

Pilihan Editor: Bulan Peduli Kanker Payudara, Shahnaz Haque Sebut Perlunya Dukungan bagi Pasien

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

6 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

8 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

10 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

11 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

13 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

17 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

18 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

18 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

21 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

23 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya