Dokter Ingatkan Orang Dewasa Produktif Rentan Kena DBD
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Minggu, 5 November 2023 20:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dirga Sakti Rambe, mengatakan setiap orang selama hidup bisa terkena demam berdarah dengue (DBD) empat kali. Orang dewasa usia produktif secara data tercatat meningkat dalam kasus terkena DBD.
"Kalau lihat data persentase orang dewasa usia produktif meningkat artinya semakin banyak orang dewasa kena DBD," ucap Dirga dalam diskusi mengenai penanganan DBD di Jakarta, Minggu, 5 November 2023.
Dirga menjelaskan usia dewasa produktif sering sudah punya komorbid seperti diabetes, gagal ginjal dan lain-lain. Sehingga jika terkena penyakit dengue bisa lebih berat.
Dokter yang berpraktik RS EMC Pulomas ini mengatakan penyakit ini juga tidak pandang bulu dan bisa mengenai anak hingga dewasa. Karena itu, Dirga menggencarkan vaksin untuk dewasa usia 18-45 tahun.
"Untuk vaksin dengue usia 18-45 tahun diwajibkan sebanyak dua kali dengan jeda tiga bulan untuk proteksi jangka panjang," jelasnya.
Jangan lupa vaksinasi
Dirga mengatakan vaksin DBD bisa diberikan pada usia dewasa selama dalam kondisi sehat dan tidak sedang sakit akut. Jika memiliki komorbid masih bisa melakukan vaksinasi dengan syarat komorbidnya terkontrol.
"Syaratnya komorbidnya terkontrol dengan minum obat rutin, tidak ada keluhan bermakna, dan konsultasi ke dokter, terutama yang punya komorbid, kalau dewasa muda enggak ada komorbid segera vaksin," sarannya.
Vaksin digencarkan karena demam berdarah dengue sampai saat ini tidak ada obat spesifik yang bisa menyembuhkan sehingga pengobatan di rumah sakit yang diberikan adalah terapi suportif sesuai gejala yang dirasakan pasien. Pemeriksaan laboratorium juga penting dilakukan untuk memantau kadar hematokrit dan hemoglobin serta trombosit untuk memprediksi kesembuhan pasien. Selain itu, jika pasien diperbolehkan pulang disarankan untuk tetap beristirahat selama 1-2 minggu untuk mencegah kelelahan pascadengue.
"Kapan pulang bukan hanya berdasarkan trombosit. Ada kriteria klinis bisa makan tidak lemas atau tidak, dicek juga parameter laboratorium hematokrit dan hemoglobin, kriteria setiap pasien juga beda-beda," ucap Dirga.
Ia pun berharap ke depan inovasi penelitian bisa memperluas jangkauan pemberian vaksin DBD untuk usia lanjut untuk semakin menekan angka kasus dan kematian akibat DBD.
Pilihan Editor: Alasan Penderita Demam Berdarah Perlu Diberi Air dengan Gula