TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang paham pentingnya mengisi bahan bakar tubuh dengan protein, sayuran, dan karbohidrat sebelum berolahraga. Namun tak banyak yang tahu pentingnya menunggu antara waktu makan dan olahraga atau efek waktu menunggu tersebut.

Meski lamanya waktu bervariasi tergantung target latihan setiap orang, porsi makan, usia, dan tipe tubuh, kebanyakan pakar sepakat menunggu beberapa waktu tak hanya akan meningkatkan kualitas latihan tapi juga masalah kesehatan lain.

Mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh sebelum berolahraga itu penting. Makan makanan yang tepat dan cukup minum air bisa mencegah dehidrasi, menjaga kadar glukosa darah, menyediakan energi, serta meningkatkan proses pemulihan setelah latihan.

"Jika tak makan sebelum latihan tubuh akan menggunakan asam lemak sebagai sumber pembakaran dan juga memecah otot, yang tentu bukan kondisi ideal," kata Leslie Bonci, paka diet olahraga di Kansas City Chiefs dan pendiri Active Eating Advice.

Waktu menunggu yang pas
Makan mendekati waktu olahraga akan menyebabkan ketidaknyamanan karena makanan perlu berjam-jam untuk dicerna dan beberapa orang merasakan gejala seperti gas atau kembung setelah mengonsumsi makanan macam brokoli, kubis, buncis, soda.

Karena itulah menunggu setelah makan akan meningkatkan kualitas latihan dan mencegah masalah pencernaan. Namun tak semua orang merasa tak nyaman berolahraga setelah makan. Semua tergantung jenis makanan dan latihan. Contohnya makanan tak terasa begitu berat di perut saat berlatih angkat beban namun terasa tidak nyaman ketika kita berlari atau latihan dengan treadmill.

Berapa lama kita sebaiknya menunggu? "Jika makan berat seperti telur dadar, roti panggang, buah, dan kentang, tunggu 3-4 jam untuk berolahraga. Bila makanan ringan macam buah dan granola bar, 30 menit sudah cukup," saran Bonci, dikutip dari USA Today.

Pilihan Editor: Jenis Makanan yang Dianjurkan dan Tidak sebelum Olahraga