Memahami Gejala dan Penyebab Depresi: Mudah Lelah Hingga...

Reporter

Malini

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 21 Desember 2023 19:59 WIB

AP/Kiichiro Sato

TEMPO.CO, Jakarta - Depresi adalah gangguan mental yang melibatkan suasana hati tertekan atau kehilangan kesenangan minat dalam aktivitas untuk jangka waktu yang lama.

Depresi berbeda dengan perubahan suasana hati dan perasaan biasa terhadap kehidupan sehari-hari.

Menurut World Health Organization, sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi. Lebih dari 700.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya.

Depresi dapat dikategorikan ringan, sedang, atau berat tergantung pada jumlah dan tingkat keparahan gejala, serta dampaknya terhadap fungsi individu.

Memahami gejala dan penyebab depresi adalah langkah penting dalam mendukung individu yang mengalami kondisi ini.

Advertising
Advertising

Pahami tanda-tanda depresi dilansir dari Psychology Today, berikut:

Kesedihan yang terus-menerus. Kesedihan yang terus-menerus adalah ciri khas depresi, yang melampaui fluktuasi suasana hati pada umumnya. Gejala ini disertai dengan perasaan putus asa atau hampa.

Kehilangan minat atau kesenangan. Depresi sering kali merampas kesenangan yang pernah dilakukan dalam hobi, bersosialisasi, atau aktivitas lain, sehingga berkontribusi pada rasa keterputusan.

Perubahan pola tidur. Gangguan tidur atau insomnia, baik karena sulit tidur atau tidur berlebihan merupakan gejala umum dari depresi, keadaan ini mencerminkan gangguan mendasar pada mekanisme pengaturan suasana hati.

Kelelahan. Depresi dapat menyebabkan kelelahan yang mendalam dan terus menerus, bahkan membuat tugas-tugas sederhana pun terasa lelah. Bukan hanya tentang kelelahan fisik tetapi rasa lesu yang menyebar luas.

Perasaan tidak berharga atau bersalah. Depresi sering kali mendistorsi persepsi diri, menyebabkan perasaan tidak berharga dan bersalah yang berlebihan, bahkan dalam situasi di mana emosi tersebut tidak diketahui alasannya.

Kesulitan berkonsentrasi. Kesulitan kognitif sering terjadi pada orang depresi, hingga mempengaruhi konsentrasi dan memori. Hal ini dapat menimbulkan masalah pada pekerjaan, studi, atau tugas sehari-hari.

Gelisah. Meskipun depresi sering dikaitkan dengan kesedihan, depresi juga dapat mengkibatkan peningkatan sifat mudah tersinggung atau gelisah hingga dapat membebani hubungan dan memperburuk kekacauan internal.

Sakit dan nyeri fisik. Penyakit fisik yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya seperti mengalami rasa sakit, nyeri, atau gejala somatik lainnya yang terus-menerus tanpa penjelasan medis yang jelas bisa jadi salah satu gejala depresi.

Pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Mengekspresikan pikiran tentang kematian, atau bahkan berpikir untuk bunuh diri adalah tanda depresi yang paling serius. Pemikiran-pemikiran ini menunjukkan betapa pentingnya intervensi dan dukungan ahli.

Depresi disebabkan oleh banyak faktor mulai dari kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau berakhirnya suatu hubungan adalah pengalaman yang sulit untuk ditanggung seseorang.

Dikutip dari Psychiatry, depresi diperkirakan mempengaruhi satu dari 15 orang dewasa atau sekitar 6,7 persen. Rata-rata untuk pertama kali muncul pada usia akhir remaja hingga pertengahan usia 20-an.

Penting untuk memperhatikan nutrisi, olahraga dan tidur yang cukup, agar bisa lebih efektif dalam mengobati depresi dibandingkan hanya dengan memediasi perkembangan dan pengobatan depresi.

Pilihan editor: Sebab Depresi Terselubung Biasa Dialami Orang Ceria dan Humoris

Berita terkait

Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

1 hari lalu

Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

Banyaknya kemungkinan terjadinya disfungsi, merupakan sumber umum dari semua gangguan mental.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

8 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

8 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

10 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

13 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

14 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

15 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

18 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

18 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya