TEMPO.CO, Jakarta - Kematian aktor Matthew Perry pada 28 Oktober 2023 disebut karena efek akut ketamin, selain karena penyakit arteri koroner seperti yang dilaporkan hasil otopsi. Ketamin awalnya digunakan sebagai obat bius untuk proses operasi namun tahun-tahun belakangan ini juga digunakan untuk mengatasi depresi.
Alcohol and Drug Foundation (ADF) Amerika Serikat menyebut ketamin sebagai obat disosiatif yang membuat penenggaknya terasa melayang, nyawa terpisah dari raga dan sekitarnya. Obat ini juga sern digunakan secara ilegal untuk mencari kesenangan. Namun pakar menyebut ketamin sebenarnya tak berbahaya jika digunakan sesuai anjuran dokter.
"Konsentrasi ketamin yang ditemukan di darah Matthew Perry cukup untuk membuatnya kehilangan kesadaran dan kurang responsif terhadap rangsangan dari luar," jelas Lewis Nelson, ketua Department of Emergency Medicine dan kepala toksikologi medis di Sekolah Kedokteran Rutgers New Jersey, kepada Fox News Digital.
"Ini yang menjelaskan kenapa ia terbenam di bak mandi dan tak bangun lagi. Ketamin sebenarnya tak menyebabkan kematian karena efek ke jantung atau pernapasan tapi karena cedera yang disebabkan efeknya," tambahnya. Berikut mitos soal ketamin dan faktanya.
Aktor Matthew Perry. REUTERS/Fred Prouser
Pengobatan baru
Kenyataannya, obat ini digunakan untuk depresi, gangguan stres pascatrauma, dan nyeri selama lebih dari 10 tahun, menurut Dr. Patrick Sullivan, direktur medis di Initia Nova Medical Solutions di New Jersey. FDA sudah menyetujui ketamin sebagai obat bius untuk manusia dan hewan sejak 1970 dan pada 2019 digunakan untukk mengatasi depresi.
Sangat adiktif
Ketamin disebut bisa membuat kecanduan, baik fisik maupun psikologis, sebut laman American Addiction Centers. Dr. Bankole Johnson, CEO dan pendiri Casa Privée di Miami, menyebut zat adiktif pada ketamin tak terlalu banyak, bahkan pada penggunaan jangka panjang pun efeknya tak terlalu besar.
Bisa dibeli bebas dan online
Ketamin hanya bisa diberikan dengan resep dokter. "Penggunaan ketamin harus melalui diagnosis yang jelas, mengalami depresi atau kecemasan atau gangguan stres pascatrauma," papar Johnson.
Dihirup dan dosis kecil aman buat penggunaan rekreasional
Meski penggunaan dosis kecil tampaknya lebih aman, Johnson mengingatkan jika obat ini digunakan sembarangan, ada kemungkinan bahaya karena dosis berlebihan. Seperti obat-obatan lain macam opiat atau benzodiazepin, ketamin memang berpotensi digunakan sembarangan.
Kapan ketamin bisa berbahaya?
"Jika pasien menyimpannya di rumah untuk meredakan nyeri dan suasana hati, bisa menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis," ujar Sullivan.
Kedua, jika penggunaannya melebihi dosis dan sembarangan, pengguna berisiko celaka seperti jatuh atau tenggelam karena efeknya. Ketiga, memadukan ketamin dengan obat-obatan lain sembarangan tanpa rekomendasi dokter.
Pilihan Editor: Mengenal Ketamin, Obat Penyebab Kematian Matthew Perry