Dampak Bikin Resolusi Tahun Baru Tak Realistis Menurut Psikolog

Reporter

Antara

Senin, 1 Januari 2024 16:31 WIB

Ilustrasi resolusi 2024. Freepik

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis dewasa dari Ikatan Psikolog Klinis wilayah Banten, Mega Tala Harimukthi, mengimbau membuat resolusi Tahun Baru yang realistis, dimulai dari mengevaluasi setahun sebelumnya.

"Resolusi idealnya dibuat dengan tolok ukur evaluasi dari resolusi di tahun sebelumnya supaya bisa menentukan goal di tahun berikutnya," ujarnya.

Namun, bila tak punya resolusi di tahun sebelumnya maka bisa membuat yang baru. Caranya dengan membandingkan pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya, sudah sesuai atau masih harus ditingkatkan. Mega mengatakan sebenarnya orang punya kebebasan membuat resolusi yang realistis atau tidak. Namun, dia mengingatkan resolusi yang tak terlalu realistis akan menyebabkan frustasi untuk mencapainya. Karena itu, perlu dibuat skala prioritas di tahun baru ini.

"Misalnya prioritasnya adalah menikah tapi sekarang masih kuliah, berarti menuju goal itu kita harus merancang step by step, menyusun skripsi atau tesis baru bisa menikah," ujar Mega.

Dia mengingatkan pentingnya orang punya tujuan yang jelas dan spesifik agar resolusi yang dibuat menunjukkan prioritas sehingga bisa tercapai optimal. Sebaliknya, bila dia tidak punya tujuan jelas dan spesifik, maka biasanya resolusi tak menunjukkan prioritas sehingga dalam mencapainya tidak optimal.

Advertising
Advertising

"Karena bisa jadi di tengah jalan FOMO atau fear of missing out sama kehidupan orang lain atau hal yang sedang hit di masanya," tutur Mega.

Kenali diri sendiri
Dia mengingatkan masing-masing orang perlu mengenali diri sendiri, termasuk kelebihan dan kekurangan, serta harus jujur mengenai ini. Selanjutnya, perlu membuat skala prioritas dalam hidup di tahun baru, kemudian menentukan tujuan besar dan target waktunya. Langkah berikut yakni merancang tahapan yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan dan mengarahkannya serta membuat evaluasi berkala dan lembar ceklis dari setiap tahapan.

"Evaluasi berkala misalnya setiap bulan atau per tiga bulan, atau per enam bulan. Dari evaluasi kita bisa lihat apa sudah sejalan dengan resolusinya atau masih ada yang perlu ditingkatkan lagi," tutur Mega.

Dia mengingatkan jangan pernah membandingkan resolusi milik pribadi dengan orang lain karena akan sangat menghambat usaha diri mencapai resolusi Tahun Baru yang sudah dibuat.

"Don't be FOMO, let be JOMO (joy of missing out)! Kalau membandingkan, bandingkanlah diri kita hari ini dengan di tahun sebelumnya. Setelah berusaha optimal, waktunya menyerahkan ke kuasa Tuhan semesta," sarannya.

Pilihan Editor: Perlunya Bikin Resolusi Tahun Baru yang Spesifik, Psikolog Ungkap Alasannya

Berita terkait

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

1 hari lalu

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

Retno Marsudi mengatakan resolusi Majelis Umum PBB saja tidak cukup, melainkan perlu ada upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

7 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

7 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

9 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

10 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

29 hari lalu

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

Kapan tahun baru Islam 1446? Tahun baru Islam bertepatan dengan datangnya bulan Muharram, yakni salah satu bulan suci dalam Islam. Berikut jadwalnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

33 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menilai keanggotaan penuh PBB tidak akan membantu Palestina memperoleh status kenegaraan.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

34 hari lalu

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.

Baca Selengkapnya

Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

35 hari lalu

Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

47 hari lalu

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

Pemerintah Jepang akan menyalurkan dana sebesar US$35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya