Waspada Disease X, Lebih Berbahaya dari Covid-19?

Kamis, 25 Januari 2024 07:47 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Para pakar dunia menyebut Disease X berpotensi menjadi pandemi baru. Tingkat fatalitasnya diklaim lebih mematikan dibanding Covid-19. Apa itu Disease X?

Disease X adalah nama yang diberikan oleh para ilmuwan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk suatu patogen yang tidak diketahui yang dapat muncul di masa depan dan menyebabkan epidemi atau pandemi internasional yang serius. Istilah yang diciptakan oleh para ilmuwan dan WHO adalah salah satu dari 25 keluarga virus yang memiliki kemampuan menyebabkan penyakit pada manusia.

Istilah ini bukanlah hal baru. WHO pertama kali menggunakannya sekitar 2018, dikutip dari laman livemint.com, namun hal ini muncul kembali dalam imajinasi publik ketika Covid-19 muncul, yang secara jelas menyoroti perlunya kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Bahkan, beberapa ilmuwan berargumentasi bahwa Covid-19 dapat dianggap sebagai “Disease X pertama” karena merupakan penyakit baru yang belum diketahui sains ketika pertama kali menginfeksi manusia.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan negara-negara untuk tetap bersiap menghadapi kemungkinan ancaman tersebut.

“Ada hal-hal yang tidak diketahui yang mungkin terjadi, dan apa pun yang terjadi adalah soal kapan, bukan jika, jadi kita perlu memiliki penggantinya, untuk penyakit yang tidak kita ketahui,” kata Ghebreyesus.

Advertising
Advertising

Apa Itu Disease X?

Penyakit X bukanlah penyakit spesifik namun merupakan nama yang diberikan untuk agen infeksi baru yang potensial. Penyakit X adalah label yang digunakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk merujuk pada suatu kondisi menular yang saat ini tidak diketahui yang mampu menyebabkan epidemi atau jika menyebar ke beberapa negara menjadi pandemi.

Dikutip dari Live Mint, istilah Disease X sendiri sebenarnya mengacu pada penyakit yang disebabkan oleh patogen yang tak diketahui pada manusia. Penyakit ini sangat dimungkinkan untuk kemudian menjadi pandemi selanjutnya.

Dikutip dari hindustantimes.com, berbeda dengan penyakit gaya hidup atau genetik yang memengaruhi individu atau kelompok tertentu, penyakit menular yang diwakili oleh Disease X, berpotensi berdampak pada populasi global.

Para ilmuwan menggunakan model canggih untuk memprediksi munculnya dan penyebaran penyakit-penyakit tersebut, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti asal, jenis, dan metode penularan. Disease X berfungsi sebagai skenario hipotetis, yang membayangkan penyakit menular di masa depan yang dapat mempengaruhi seluruh dunia.

WHO telah memperingatkan bahwa Penyakit X dapat mengakibatkan kematian 20 kali lebih banyak dibandingkan Covid-19. Dikutip dari aljazeera.com, Covid-19 telah membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia. Pada 2023, para profesional kesehatan memperingatkan bahwa pandemi baru apa pun bisa menjadi lebih mematikan, menewaskan sekitar 50 juta orang di seluruh dunia. Sangat penting untuk melakukan penelitian dan pengembangan mengenai hal ini untuk mencegah jutaan kematian di seluruh dunia.

Seberapa berbahaya Disease X?

Walaupun belum bisa diidentifikasi secara menyeluruh, penyakit X merupakan jenis penyakit yang sangat mengkhawatirkan. Selain berpotensi menyebabkan pandemi baru, penyakit ini juga memiliki karakteristik yang sangat mematikan.

Keberadaan Disease X merupakan pengingat bagi kita bahwa ancaman penyakit baru selalu ada di luar sana. Banyak penyakit yang kita kenal saat ini, seperti COVID-19, Ebola, dan SARS, pada awalnya juga belum pernah terdeteksi sebelumnya.

Oleh karena itu, WHO telah menciptakan konsep Disease X sebagai bentuk persiapan dan kewaspadaan terhadap potensi wabah masa depan yang mungkin melanda umat manusia.

Ketidakpastian mengenai penyebab Disease X dan tingkat bahayanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas kesehatan global. Apabila patogen penyebabnya terbukti sangat mematikan dan mudah menyebar, maka dikhawatirkan menyebabkan wabah yang mengganggu kesehatan dan stabilitas masyarakat.

Melansir who.int, untuk menghadapi potensi bahaya ini, langkah-langkah pencegahan dan penanganan dini perlu dilakukan. WHO dan otoritas kesehatan dunia lainnya telah meningkatkan sistem pemantauan penyakit, penelitian, dan upaya kolaboratif guna menghadapi ancaman Disease X.

Perluasan kapasitas laboratorium, pengembangan vaksin, dan peningkatan kepekaan terhadap gejala-gejala penyakit yang tidak diketahui menjadi fokus utama dalam memerangi potensi wabah ini

RINDI ARISKA I PUTRI SAFIRA PITALOKA

Pilihan Editor: Malaysia Siap Hadapi Disease X, Penyakit Apa Itu?

Berita terkait

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

6 jam lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

7 jam lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

8 jam lalu

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

13 jam lalu

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

1 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

2 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

2 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

5 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

5 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya