Ciri-Ciri Hipertensi pada Anak, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Senin, 12 Februari 2024 15:58 WIB

Ciri-ciri hipertensi pada anak beberapa di antaranya adalah sakit kepala hingga kejang. Berikut ini penyebab serta cara mencegahnya. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi kini tidak hanya penyakit yang diidap oleh orang dewasa. Anak-anak pun berisiko mengalami kondisi medis tersebut. Kondisi ini tentu membahayakan anak karena dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di jantung, otak, dan organ-organ lainnya.

Hipertensi pada anak bukanlah masalah yang sepele dan harus ditangani dengan serius. Pasalnya, hipertensi sering disebut sebagai ‘silent killer’ yang dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang bisa berujung pada komplikasi serius. Untuk itu, berikut adalah ciri-ciri hipertensi pada anak, penyebab, serta cara mencegahnya.

Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Hipertensi

Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa ciri-ciri atau gejala anak yang mengalami hipertensi.

Pada bayi baru lahir, hipertensi dapat menunjukkan gejala seperti sesak napas, berkeringat berlebihan, gelisah, kulit pucat atau sianosis, muntah, dan kejang.

Sedangkan untuk anak yang lebih besar, gejala hipertensi yang kemungkinan muncul adalah sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Timbulnya rasa kelelahan
  • Mendadak pandangan kabur
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran
  • Mual
  • Dada terasa sesak atau nyeri
  • Pendarahan hidung
  • Kegagalan pertumbuhan

Penyebab Hipertensi pada Anak

Advertising
Advertising

Hipertensi pada anak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:

1. Obesitas

Anak-anak yang mengalami obesitas cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi karena lemak tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin dan aktivitas sistem saraf simpatis yang mempengaruhi tekanan darah.

2. Faktor Genetik

Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan predisposisi seseorang terhadap hipertensi. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat hipertensi, risiko anak mengalami tekanan darah tinggi akan meningkat secara signifikan.

3. Gaya Hidup Tidak Sehat

Pola makan yang tidak sehat seperti konsumsi garam berlebih, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dalam keluarga dapat berkontribusi terhadap hipertensi pada anak.

Asupan garam yang berlebihan dapat meningkatkan retensi air dalam tubuh dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Makanan olahan dan makanan cepat saji sering kali mengandung kadar garam yang tinggi, yang dapat berkontribusi pada hipertensi pada anak-anak.

4. Gangguan Ginjal

Masalah pada ginjal seperti penyakit ginjal polikistik atau glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pada anak.

5. Polusi Lingkungan

Paparan terhadap polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan kardiovaskular, termasuk tekanan darah. Partikel-partikel halus dalam udara dapat merusak pembuluh darah dan sistem pernapasan anak-anak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

6. Stres Mental dan Kurang Tidur

Stres mental dan kurang tidur juga menyebabkan hipertensi pada anak. Saat anak mengalami stres mental yang berkepanjangan atau tingkat stres yang tinggi, tubuh mereka dapat merespons dengan peningkatan tekanan darah.

Cara Mencegah Hipertensi pada Anak

Hipertensi pada anak tidak boleh diabaikan. Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, atau gagal ginjal pada usia yang lebih muda. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangatlah penting.

Idealnya, setiap anak yang berusia 3 tahun atau lebih sebaiknya menjalani pemeriksaan tekanan darah setidaknya sekali dalam setahun.

Khusus untuk anak-anak dengan riwayat lahir prematur, berat lahir kurang dari 2.500 gram atau riwayat perawatan di ruang perawatan intensif/ICU memerlukan pemeriksaan tekanan darah lebih dini.

Selain itu, setiap anak yang menunjukkan gejala dan tanda seperti yang disebutkan di atas juga perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.

Adapun dalam menjaga kesehatan dan mencegah hipertensi pada anak, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.

1. Perubahan Gaya Hidup

Anak yang mengalami hipertensi perlu melakukan perubahan gaya hidup seperti mengikuti pola makan sehat dan berolahraga secara teratur.

Sebaiknya dorong anak melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi buah, sayuran, dan sumber protein tanpa lemak.

2. Batasi Garam

Mengurangi konsumsi garam dalam makanan anak-anak adalah langkah penting dalam mencegah hipertensi.

Hindari memberi makan anak-anak makanan olahan yang mengandung garam tinggi dan perhatikan label gizi pada produk makanan untuk memilih opsi yang lebih rendah garam.

3. Pengelolaan Berat Badan

Memastikan anak memiliki berat badan yang ideal sesuai dengan usianya dengan menjaga pola makan sehat dan aktivitas fisik yang cukup.

Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk bermain dan bergerak secara teratur. Kegiatan fisik membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Usahakan agar anak-anak bermain di luar rumah atau berpartisipasi dalam olahraga dan kegiatan fisik yang mereka sukai.

4. Pendidikan Kesehatan

Mengedukasi anak tentang pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang baik dan olahraga teratur, serta dampak negatif dari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol pada tekanan darah.

5. Memberikan Contoh yang Baik

Orang tua dan anggota keluarga lainnya berperan sebagai model peran yang kuat bagi anak-anak. Dengan mempraktikkan gaya hidup sehat sendiri, termasuk makan makanan sehat, berolahraga, dan mengelola stres, orang tua dapat memberikan contoh yang positif bagi anak-anak mereka.

6. Pemantauan Teratur

Anak yang mengalami hipertensi perlu dipantau secara teratur oleh dokter untuk memastikan tekanan darahnya tetap terkontrol.

Pemeriksaan kesehatan yang teratur dapat membantu mengidentifikasi faktor risiko hipertensi dan kondisi medis lainnya dengan cepat.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Waspadai Gula Tersembunyi pada Makanan yang Bisa Bikin Obesitas

Berita terkait

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

6 jam lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

4 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

4 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

10 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

11 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

14 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya