Menuju Pilkada 2024, Dekan FKUI Sarankan Petugas KPPS Skrining Kesehatan

Reporter

Antara

Sabtu, 17 Februari 2024 21:16 WIB

Petugas Seksi Dokkes Polres Purbalingga melakukan pemeriksaan kesehatan personel pengamanan dan KPPS di Purbalingga, Kamis, 15 Februari 2024. ANTARA/HO-Polres Purbalingga

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada 27 November. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, menyarankan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas agar mendeteksi dini atau skrining kesehatan untuk menghindari kondisi yang tidak sehat saat bertugas.

"Masih ada pilkada dan lain sebagainya, tetap saya harus ingatkan bahwa mereka mesti ada skrining yang ketat terlebih dulu buat yang akan menjadi KPPS. Kemudian jam kerjanya juga tolong dibatasi," kata Ari saat ditemui usai pengukuhan guru besar UI di Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024.

Ia mengatakan skrining yang tepat perlu dilakukan karena sebelumnya para petugas KPPS banyak yang meninggal dunia akibat tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga diabetes melitus. Ari juga menyarankan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengkaji ulang apakah penghitungan suara mesti diselesaikan dalam satu waktu oleh petugas KPPS atau mesti menggunakan sistem pergantian pada jam kerja tertentu.

"Ke depan, memang harus ada ketetapan dari DPR lagi untuk melihat apakah nanti memang masih perlu atau mesti harus selesai dalam satu waktu atau kita buat dua shift atau yang lain agar beban kerja KPPS tidak melebihi jam kerjanya," ujarnya.

Ia menjelaskan jam kerja normal dalam sehari maksimal adalah delapan jam. "Orang itu bekerja delapan jam kerja keras, delapan jam kerja ringan, dan delapan jam sudah istirahat, mandi, tidur, dan lain sebagainya. Kalau ini tidak dipenuhi maka akan terjadi sesuatu di tubuhnya," tuturnya.

Advertising
Advertising

Perlu pelatihan
Ia juga mengatakan pada 2019 pihaknya sudah mengawal kasus KPPS dan berkoordinasi dengan pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membatasi usia. "Pada 2019 kita memang sudah mengikuti kasus KPPS, jadi waktu itu setelah kejadian FKUI dengan tim dari kedokteran okupansi bertemu pimpinan KPU, sudah menyampaikan beberapa rekomendasi. Salah satunya pembatasan umur 18-55 tahun," ucapnya.

Pada 2024, FKUI juga sudah datang ke KPU untuk memberikan beberapa rekomendasi. "Pada kenyataannya kita tahu akhirnya ada juga kasus meninggal yang dilaporkan Kemenkes, terakhir 27 orang. Kita juga belum tahu sebenarnya di tengah-tengah masyarakat sudah dilaporkan atau bagaimana, tetapi justru ini mesti dilaporkan," jelasnya.

Ia juga menyarankan para petugas KPPS agar mendapatkan pelatihan sehingga bisa mengatasi jam kerja di luar kebiasaan saat mengawal pilpres, pileg, maupun pilkada yang akan datang.

"Orang-orang ini belum terlatih. Lain lagi kalau dokter, petugas kesehatan, tentara, polisi, atau teman-teman media sudah ada pola kerja sampai pagi, jadi mereka sudah bisa mengatasi. Untuk itu mereka harus dilatih," saran Ari.

Pilihan Editor: Saran Pakar Jantung bila Ada Petugas KPPS yang Pingsan

Berita terkait

PDIP akan Libatkan Ganjar dalam Pilkada 2024, Ini Tugasnya

23 menit lalu

PDIP akan Libatkan Ganjar dalam Pilkada 2024, Ini Tugasnya

PDIP masih menjaring nama-nama potensial untuk Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

3 jam lalu

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

KPU menilai, NasDem tidak memberikan penjelasan mengapa KPU harus melaksanakan PSSU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Musa Rajekshah Sebut Kerja Maksimal Hadapi Pilgub Sumut 2024, Sambil Tunggu Penilaian DPP

5 jam lalu

Musa Rajekshah Sebut Kerja Maksimal Hadapi Pilgub Sumut 2024, Sambil Tunggu Penilaian DPP

Musa Rajekshah, menyebut, dirinya siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Sumatera Utara 2024.

Baca Selengkapnya

Momen KPU Tegur Kuasa Hukumnya karena Salah Baca Keterangan di Sidang MK Hari Ini

5 jam lalu

Momen KPU Tegur Kuasa Hukumnya karena Salah Baca Keterangan di Sidang MK Hari Ini

Komisioner KPU RI Idham Holik menegur kuasa hukumnya, Hanter Oriko Siregar, dalam sidang sengketa Pileg 2024 di Gedung MK hari ini

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Dokumen yang Digunakan Golkar di Sengketa Pileg DPRD Tanjung Pinang Tidak Valid

6 jam lalu

KPU Sebut Dokumen yang Digunakan Golkar di Sengketa Pileg DPRD Tanjung Pinang Tidak Valid

KPU menyanggah dokumen yang menjadi dasar Golkar dalam mendalilkan selisih suara pada pemilu anggota DPRD Kota Tanjung Pinang dapil Tanjung Pinang 4.

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Tanggapan Jokowi Soal Pilkada 2024 hingga Respons PSI

10 jam lalu

Kaesang Pangarep: Tanggapan Jokowi Soal Pilkada 2024 hingga Respons PSI

Belakangan nama Kaesang Pangarep disoroti, karena Relawan Nasional Pro Prabowo-Gibran mendorong anak bungsu Jokowi itu maju Pilkada Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

19 jam lalu

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

Komnas HAM akan menggunakan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam melakukan pengawasan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

20 jam lalu

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

NasDem mengungkapkan salah satu penyebab perolehan suara mereka berkurang karena KPU salah mengisi jumlah suara sah mereka.

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Presiden Jokowi Berlanjut di Pilkada 2024

22 jam lalu

Cawe-cawe Presiden Jokowi Berlanjut di Pilkada 2024

Presiden Jokowi bersiap cawe-cawe atau mengantarkan sejumlah orang dukungannya berlaga dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Nihil Pendaftar, Pilkada Solo 2024 Dipastikan Tak Ada Calon Independen

22 jam lalu

Nihil Pendaftar, Pilkada Solo 2024 Dipastikan Tak Ada Calon Independen

Pilkada Solo 2024 tahun ini tidak diramaikan dengan hadirnya calon independen.

Baca Selengkapnya