Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

Reporter

Antara

Selasa, 20 Februari 2024 11:24 WIB

Ilustrasi sel punca. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis saraf di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Yetty Ramli, menjelaskan manfaat sel punca atau stem cell bagi kesehatan tubuh. Salah satunya untuk mengobati penyakit pada otak.

Stem cell adalah sel punca atau sel induk yang ada di dalam tubuh dan semua bagian di tubuh kita ada stem cell,” kata Yetty di Jakarta, Senin, 19 Februari 2024.

Sel punca berfungsi untuk mengatasi kerusakan-kerusakan di dalam tubuh dan melakukan regenerasi sehingga sel tubuh yang mengalami kerusakan akan digantikan sel punca. Selain itu, sel punca juga berfungsi sebagai antiperadangan dan dapat memicu sel-sel tubuh berkembang lebih baik. Karena itu, saat ini sel punca semakin banyak digunakan para dokter dan ahli medis untuk mengatasi berbagai macam penyakit pasien, salah satunya untuk pengobatan penyakit pada otak.

“Cara kerjanya berbeda-beda, misalnya stem cell untuk kerusakan di otak. Kalau kita suntikkan melalui DSA, artinya langsung lewat ke pembuluh darah di otak dan lebih cepat sampai ke otak,” papar Yetty. “Kita juga memberikan stem cell untuk kasus Parkinson, cedera tulang belakang, trauma di kepala, cerebral palsy, hingga stroke.”

Menariknya, terapi sel punca dinilai dapat bekerja lebih cepat dan ampuh untuk mengatasi stroke dibanding pengobatan stroke lain, seperti trombolisis atau trombektomi untuk stroke iskemik, khususnya bagi pasien yang mengidap stroke kurang dari enam bulan. Semakin cepat pasien stroke melakukan pengobatan sel punca maka akan semakin cepat pulih dan dapat segera beraktivitas normal kembali.

Advertising
Advertising

“Hasilnya jauh lebih cepat jika pasien ada di fase akut. Perbaikannya dramatis sekali, hari ini kita suntik, besoknya pasien sudah kembali normal,” jelasnya.

Tak cukup sekali
Meski demikian, Yetty mengatakan terapi sel punca biasanya dilakukan dengan beberapa kali penyuntikan dan melakukan terapi lanjutan agar hasil pengobatan lebih maksimal. Misalnya, usai pengobatan selpunca pasien melanjutkan proses pengobatan dengan terapi neurorestorasi, fisioterapi, dan lainnya sesuai jenis penyakit dan terapi yang dibutuhkan.

Dokter dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan sel punca untuk pengobatan bisa didapatkan dari tubuh pasien sendiri, seperti dari lemak, sumsum tulang, dan kulit. Namun Yetty merekomendasikan untuk menggunakan dari sumber lain bagi pasien lanjut usia karena jumlah sel punca di tubuhnya lebih sedikit dibanding orang yang lebih muda sehingga memerlukan tambahan dari orang lain.

“Kalau orang-orang usia lanjut, kita lebih merekomendasikan pemberian stem cell bukan dari dirinya sendiri tetapi diambil dari orang lain,” katanya. “Seleksi biasanya selain memastikan tidak ada infeksi, stem cell juga tidak berasal dari pasien dengan faktor risiko kanker,” tandas Yetty.

Pilihan Editor: Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

Berita terkait

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

3 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

3 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

4 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

9 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

11 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

14 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

15 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

15 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

15 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

15 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya