Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Minggu, 14 April 2024 08:40 WIB

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki

TEMPO.CO, Jakarta - SM Entertainment mengkonfirmasi bahwa Winter Aespa sedang pemulihan dari operasi pneumothorax. Pada 12 April, SM Entertainment secara resmi mengonfirmasi laporan bahwa Winter telah menjalani operasi untuk pneumotoraks yang umumnya dikenal sebagai paru-paru kolaps. Saat ini, Winter dirawat di rumah sakit universitas setelah menjalani operasi untuk pneumotoraks spontan.

“Winter baru-baru ini menjalani operasi pneumotoraks dan saat ini sedang dalam masa pemulihan,” kata agensi.

“Karena (pneumotoraks) adalah kondisi yang rentan kambuh, (operasi) dilakukan sebagai tindakan pencegahan sesuai dengan pendapat dokternya, dan keputusan diambil setelah banyak diskusi,” lanjut pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip dari Soompi.

Operasi berhasil dilakukan pada 11 April dan akan membutuhkan waktu kurang lebih sebulan ke depan untuk pulih sambil mempersiapkan comeback Aespa, yang dijadwalkan akan dilakukan pada Mei mendatang. Dia juga berencana untuk berpartisipasi dalam tur dunia di 14 kota yang dimulai pada akhir Juni hingga September.

Soal pemulihan Winter dan kegiatan dengan grupnya, SM Entertainment menegaskan, "Mengenai jadwal ke depannya, kami akan mempertimbangkan status pemulihan Winter sebagai prioritas utama kami ke depannya."

Advertising
Advertising

Apa Itu Pneumothorax?

Pneumothorax atau paru-paru kolaps terjadi ketika ada udara di ruang antara dinding dada dan paru-paru (ruang pleura). Udara dalam ruang pleura atau ruang di antara paru-paru dan rongga dada terakumulasi hingga menekan paru-paru, menyebabkannya organ pernapasan tersebut luka.

Pneumotoraks juga disebut paru-paru kolaps. Kondisi ini dapat menjadi keadaan darurat medis, maka jika merasakan gejalanya dan menduga mengalami paru-paru kolaps, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.

Penyebab dan Gejala

Dilansir dari Cleveland Clinic, tanda dan gejala pneumothorax meliputi nyeri dada di satu sisi, terutama saat bernapas, batuk, pernapasan cepat, detak jantung cepat, kelelahan, sesak napas (dispnea), kulit, bibir, atau kuku kebiruan (sianosis).

Pneumothorax dapat disebabkan oleh kondisi medis, cedera, dan faktor gaya hidup. Kondisi medis yang dapat menyebabkan pneumothorax meliputi asma, pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis (COPD), penyakit vaskular kolagen, fibrosis kistik, emfisema, fibrosis paru idiopatik, kanker paru-paru, limfangioleiomiomatosis, tuberkulosis, dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

Gaya hidup juga berpengaruh terhadap penyakit ini. Penggunaan narkotika, terutama dengan cara dihirup, serta kebiasaan merokok juga dapat memicu timbulnya penyakit ini. Selain itu, mengalami perubahan tekanan udara secara drastis seperti terbang atau menyelam di laut dalam juga berpengaruh.

Adapun memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, sedang hamil, dan mengidap sindrom Marfan atau endometriosis juga menjadi salah satu faktor penyebab Pneumothorax.

Pneumothorax Spontan

Ada dua jenis pneumotoraks, yakni spontan dan traumatik. Pneumothorax spontan pada sebagian besar pasien terjadi karena pecahnya bullae atau blebs.

Pneumotoraks spontan memiliki dua subtipe, primer dan sekunder. Pneumotoraks primer spontan terjadi tanpa peristiwa pencetus yang diketahui, sedangkan pneumotoraks sekunder terjadi setelah ada penyakit paru yang mendasarinya.

Pneumothorax spontan primer terjadi pada orang muda yang tinggi dan kurus karena adanya gaya gesek yang meningkat atau tekanan yang lebih negatif di apikal paru-paru. Peradangan paru dan stres oksidatif penting dalam patogenesis pneumothorax spontan primer.

Umumnya, perokok memiliki sel peradangan yang meningkat di saluran udara kecil dan memiliki risiko pneumothorax yang lebih tinggi.

Pneumothorax Traumatik

Pneumothorax traumatik dapat terjadi akibat trauma tumpul atau penetrasi; ini sering kali membuat katup satu arah di ruang pleura (membiarkan aliran udara masuk tetapi tidak keluar) dan oleh karena itu mengakibatkan kompromi hemodinamik. Pneumothorax tegangan paling sering terjadi di pengaturan ICU pada pasien yang mendapat ventilasi tekanan positif.

Cedera dan prosedur medis dapat menyebabkan pneumothorax traumatik. Jenisnya meliputi pertama, pneumothorax terkait cedera yang terjadi ketika cedera pada dada, seperti patah tulang rusuk atau luka yang menusuk paru-paru. Dan kedua, pneumothorax iatrogenic, ketika paru-paru tertusuk selama prosedur medis, seperti biopsi paru-paru atau penyisipan saluran vena pusat.

Seberapa Serius Paru-paru Terluka?

Keparahan paru-paru kolaps tergantung pada penyebab dan seberapa banyak paru-paru yang roboh. Beberapa kasus tidak serius, dan beberapa merupakan keadaan darurat medis. Penyedia layanan kesehatan dapat memberi tahu seberapa banyak paru-paru Anda yang roboh dan opsi pengobatan apa yang tersedia.

Pilihan Editor: Lee Jae Wook Putus dengan Karina Aespa Karena Ingin Fokus Syuting

Berita terkait

Inilah Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan

22 jam lalu

Inilah Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Tidak semua jenis operasi dapat ditanggung oleh peserta BPJS Kesehatan. Hanya beberapa operasi yang dapat dilakukan menggunakan layanan ini.

Baca Selengkapnya

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

1 hari lalu

Skoliosis Banyak Ditemukan pada Remaja, Bagaimana Mengatasinya?

Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang berbentuk huruf C atau S dan paling sering ditemukan pada usia remaja.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

2 hari lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal Menjelang Key Shinee Konser di Jakarta

3 hari lalu

3 Hal Menjelang Key Shinee Konser di Jakarta

Key SHINee akan tampil di Jakarta sebagai bagian dari tur Asia solo pertamanya 2024 Keyland On: And On

Baca Selengkapnya

Mark NCT Merilis Single 200 Menuju Album Solo

3 hari lalu

Mark NCT Merilis Single 200 Menuju Album Solo

Mark NCT telah merilis single 200 sebagai langkah untuk meluncurkan album solo pada Februari 2025

Baca Selengkapnya

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

5 hari lalu

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

Anggota DPRD Provinsi Dapil Sumatera Utara 9, Satika Simamora, menjenguk beberapa warganya.

Baca Selengkapnya

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

5 hari lalu

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brimob AKBP Taufik Ismail mengatakan 7 pasien korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana dibolehkan pulang.

Baca Selengkapnya

7 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dirawat di ICU RSUI

6 hari lalu

7 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dirawat di ICU RSUI

Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Astuti Giantini mengungkapkan pihaknya merawat 7 korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana yang mengalami luka berat.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

8 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Fancon Lucas di Jakarta, Penuhi Tantangan Main Kelereng dan Lato-Lato

9 hari lalu

Fancon Lucas di Jakarta, Penuhi Tantangan Main Kelereng dan Lato-Lato

Pada sesi berjudul "LUX-ON" tersebut, Lucas ditantang untuk mencoba menyelesaikan sebuah misi menggunakan permainan tradisional Indonesia.

Baca Selengkapnya