Rokok, Vape dan Begadang Tingkatkan Risiko Demensia

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 28 Mei 2024 19:26 WIB

Ilustrasi demensia. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Neurologi RS Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono, Ratih Puspa menjelaskan bahwa sejumlah gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi rokok dan vape, serta begadang, dapat meningkatkan risiko demensia.

Dalam siaran "Cegah Demensia Pada Lansia!" oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Selasa 28 Mei 2024, Ratih mengatakan demensia membuat kemampuan kognitif alias kemampuan berpikir secara baik seseorang terganggu.

Selain kemampuan kognitif, kata Ratih, ada pula gangguan pada neuropsikiatri yang akan dialami penderita. Hal ini membuat penderitanya menjadi sering marah-marah, berhalusinasi, atau berjalan-jalan di tengah malam untuk berkegiatan. Dia menjelaskan umumnya hal itu ditemukan pada penderita demensia berat.

Ratih menuturkan demensia banyak ditemui pada orang lanjut usia, karena pada masa itu terjadi proses degeneratif tubuh lansia. Saat itu pula fungsi tubuh manusia menurun. Namun, terdapat faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko demensia, contohnya stroke berulang.

Dia menjelaskan di Indonesia jenis demensia yang banyak ditemui adalah demensia vaskular, yang disebabkan oleh stroke. Hal tersebut, menurutnya, karena gaya hidup yang tidak sehat.

Advertising
Advertising

Adapun gaya hidup tidak sehat yang dimaksud adalah konsumsi rokok serta vape, dan terlalu sering begadang. Ia mengatakan saat begadang, proses alami dalam tubuh berubah, seperti metabolisme, zat-zat yang mengatur keseimbangan dalam tubuh, sehingga risiko terjadinya demensia meningkat.

Dia menilai apabila dilakukan sesekali untuk bekerja tidak apa-apa, namun jika terlalu sering maka berbahaya. Ia pun menganjurkan agar masyarakat mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat, seperti makan sayur-sayuran, buah-buahan, serta sering melakukan aktivitas fisik, contohnya senam lansia.

Ratih mengatakan senam lansia bukan hanya untuk lansia saja, namun bisa dilakukan oleh semua golongan usia, bahkan yang jarang berolahraga sekalipun, karena gerakannya yang mudah. Hal itu, katanya, dapat menjadi awal untuk berolahraga yang lebih intens atau untuk mencoba jenis olahraga lain seperti aerobik.

Adapun faktor-faktor lain yang menyebabkan demensia, menurut dia, seperti trauma akibat kecelakaan dan terbentur hingga harus operasi, sehingga terdapat penurunan fungsi-fungsi otak. Selain itu, lanjutnya, masalah autoimun juga dapat menyebabkan demensia.

Dia menyebut penting untuk memeriksakan diri guna mengetahui risiko terkena demensia, terutama apabila memiliki faktor risiko penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah semisal penyakit jantung, hipertensi, yang diturunkan keluarga.

Pilihan Editor: 5 Cara Mengatasi Risiko Demensia

Berita terkait

Peneliti Ungkap Jenis Minuman yang Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

15 jam lalu

Peneliti Ungkap Jenis Minuman yang Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

Penelitian terbaru mengungkapkan sering menenggak minuman bersoda, jus buah, dan kopi berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Stroke yang Harus Diwaspadai, Dari Stroke Iskemik hingga Hemoragik

1 hari lalu

Jenis-jenis Stroke yang Harus Diwaspadai, Dari Stroke Iskemik hingga Hemoragik

Stroke iskemik terdiri dari beberapa jenis berdasarkan penyebab sumbatan di otak.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Penyakit Stroke, Kenali Penyebab dan Bahayanya

1 hari lalu

5 Jenis Penyakit Stroke, Kenali Penyebab dan Bahayanya

Stroke ada beberapa jenis seperti stroke iskemik, stroke hemoragik, dan transient ischemic attack. Masing-masing memiliki penyebab dan efek berbeda.

Baca Selengkapnya

Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

1 hari lalu

Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

Aktris Korea Selatan, Park Ji Ah, meninggal pada usia 52 tahun akibat infark serebral atau yang lebih dikenal sebagai stroke iskemik.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

3 hari lalu

Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

Dokter saraf mengatakan perlunya deteksi dini demensia karena bisa berdampak pada kualitas hidup penderita maupun keluarganya.

Baca Selengkapnya

Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Neurolog Sebut Perlunya Berbagi Tugas Merawat Orang Demensia

4 hari lalu

Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Neurolog Sebut Perlunya Berbagi Tugas Merawat Orang Demensia

Perawat orang demensia sebaiknya berbagi tugas dengan anggota keluarga lain dan penting dilakukan karena perawat pun perlu waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Studi: Konsumsi Kafein Dapat Menurunkan Risiko Demensia

6 hari lalu

Studi: Konsumsi Kafein Dapat Menurunkan Risiko Demensia

Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

7 hari lalu

Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

Stroke dapat terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena terjadi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Baca Selengkapnya

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

7 hari lalu

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Demensia dan Alzheimer

10 hari lalu

Perbedaan Demensia dan Alzheimer

Semua orang dengan Alzheimer mengalami demensia, tetapi tidak semua demensia disebabkan oleh Alzheimer.

Baca Selengkapnya