TEMPO.CO, Jakarta - Demensia merupakan istilah umum yang mencakup berbagai gejala, termasuk penurunan daya ingat, perubahan kemampuan berpikir, bahasa dan perilaku, penilaian buruk dan penurunan fokus yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari secara mandiri.
Sebaliknya, penyakit Alzheimer adalah penyakit otak spesifik dan merupakan jenis demensia yang paling umum. Hal ini ditandai dengan protein abnormal yang kusut atau menggumpal menjadi plak di dalam dan di antara neuron. Ketika neuron mati, otak menyusut, dimulai dari hipokampus, yang bertanggung jawab untuk pembelajaran dan memori.
Akibat Berbagai Penyakit
Jenis demensia umum lainnya, menurut Alzheimer's Disease International, termasuk demensia vaskular, demensia dengan lewy bodies, dan demensia frontotemporal.
Dikutip dari Alzheimer's Association, demensia disebabkan oleh berbagai penyakit yang menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Kerusakan ini mengganggu kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain. Ketika sel-sel otak tidak dapat berkomunikasi secara normal, pemikiran, perilaku, dan perasaan dapat terpengaruh.
Meskipun sebagian besar perubahan di otak yang menyebabkan demensia bersifat permanen dan memburuk seiring berjalannya waktu, masalah berpikir dan memori yang disebabkan oleh kondisi berikut dapat membaik jika kondisi tersebut diobati atau diatasi:
- Depresi
- Efek samping pengobatan
- Penggunaan alkohol yang berlebihan.m
- Masalah tiroid
- Kekurangan vitamin
Mengerem Risiko Demensia
Lantas, bagaimana cara mengatasi risiko demensia? Merangkum CNA Lifestyle, berikut cara mengatasi demensia, diantaranya:
1. Lakukan Squat
Menurut Damian Bailey, seorang profesor fisiologi dan biokimia di Unit Penelitian Neurovaskular Universitas South Wales, squat adalah bentuk olahraga yang cerdas karena Anda secara berkala menantang otak dengan peningkatan aliran darah dan penurunan aliran darah. Pergerakan bolak-balik dari aliran tinggi ke aliran rendah ini menantang lapisan dalam arteri yang memasok darah ke otak.
2. Pikirkan Kembali Pengobatan Reflux Asam
Diterbitkan dalam Neurology edisi Agustus 2023, penelitian menemukan bahwa individu yang menggunakan obat penghambat pompa proton selama 4,5 tahun atau lebih mungkin memiliki risiko demensia 33 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi obat tersebut. Meskipun tidak menemukan kaitannya dengan penggunaan jangka pendek, peneliti menemukan risiko demensia yang lebih tinggi terkait dengan penggunaan obat-obatan ini dalam jangka panjang.
3. Mainkan Mahjong
Gangguan kognitif ringan (masalah memori, fokus, dan pembelajaran) dialami oleh 10 hingga 20 persen orang berusia di atas 65 tahun, dan sekitar 10 persen di antaranya berkembang menjadi penyakit Alzheimer setiap tahunnya, menurut penelitian ini .
Menurut penelitian, bermain mahjong dapat meningkatkan ingatan. Dalam mahjong, pemain dituntut untuk menjaga perhatian yang tajam, ingatan yang kuat dan perhitungan mental yang tajam. Sensasi memenangkan permainan semakin meningkatkan keterampilan ini dengan cara yang positif. Selain mahjong, terdapat permainan lainnya yang bisa meningkatkan daya ingat seperti catur, permainan kartu, dan bahkan bingo.
4. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup tidak hanya membuat Anda tidak tertidur di siang hari, tetapi juga membersihkan racun penyebab demensia dari otak Anda, menurut para peneliti. Faktanya, jika Anda menderita insomnia atau masalah terkait tidur seperti perubahan durasi tidur dan fragmentasi tidur, Anda mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer. Oleh karena itu, penting untuk Anda mendapatkan tidur yang cukup.
5. Sikat Dan Floss Gigi Anda
Kesehatan gigi yang baik ternyata juga dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Bakteri yang menyebabkan plak gigi dan penyakit periodontal seperti gingivitis dan periodontitis dapat berperan dalam perkembangan dan perkembangan demensia, khususnya penyakit Alzheimer.
ALZ ORG | CNA LIFESTYLE
Pilihan editor: