Penyebab Keracunan Makanan, Begini Penanganannya

Kamis, 6 Juni 2024 12:02 WIB

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas keracunan makanan yang terjadi dialami sejumlah warga di Kampung Babakan RW 12, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah di Puskesmas Cipaku, Kota Bogor, Selasa 4 Juni lalu.

“Ada penambahan 19 korban keracunan yang datang ke puskesmas. Sehingga Pemkot Bogor pun menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).” Kata Syarifah.

Penetapan status KLB ini, menurut Syarifah bertujuan agar penanganan korban lebih cepat dan di bawah pengawasan langsung pemerintah kota Bogor. Selain itu, jumlah korban terus bertambah bahkan dalam waktu singkat. Diperkirakan korban masih akan terus berjatuhan mengingat saat ini sudah mencapai 93 orang.

Penyebab Terjadinya Keracunan Makanan

Melihat beberapa kejadian keracunan makanan beberapa minggu terakhir di beberapa daerah, tak banyak yang tahu apa saja sebenarnya yang menjadi penyebab seseorang mengalami keracunan. Padahal ketika paham sebab-sebab keracunan sejak awal dapat membantu mendapatkan penanganan lebih optimal.

Advertising
Advertising

Melansir dari Healthline kebanyakan keracunan makanan dapat disebabkan oleh salah satu dari tiga faktor utama yaitu, bakteri, parasit, atau virus. Tiga faktor ini dapat ditemukan pada hampir semua makanan yang dimakan manusia. Namun, panas dari proses memasak biasanya membunuh patogen pada makanan sebelum dihidangkan. Makanan yang dimakan mentah seringkali menjadi sumber keracunan makanan karena tidak melalui proses pemasakan yang sempurna.

Kadang-kadang makanan akan bersentuhan dengan organisme dalam tinja atau muntahan. Hal ini kemungkinan besar terjadi ketika orang yang sakit menyiapkan makanan dan tidak mencuci tangan sebelum memasak. Daging, telur, dan produk susu sering kali terkontaminasi. Air juga mungkin terkontaminasi organisme yang menjadi penyebab keracunan.

Bakteri penyebab keracunan makanan diantaranya ada, E. coli (khususnya E. coli penghasil toksin Shiga (STEC)), Listeria monocytogenes, Salmonella, Campylobacter, Klostridium botulinum, Stafilokokus aureus, Shigella, Vibrio vulnificus. Salmonella adalah bakteri yang menjadi penyebab terbesar kasus keracunan makanan.

Selain itu ada parasit yang juga menjadi penyebab keracunan bahkan beberapa jenis dapat berakibat pada kematian.

Mengutip Mayo Clinik ini gejala umum keracunan makanan:

1. Sakit perut.

2. Muntah.

3. Diare.

4. Diare dengan tinja berdarah.

5. Sakit perut dan kram.

6. Demam.

7. Sakit kepala.

8. Penglihatan kabur atau ganda.

9. Sakit kepala.

10. Hilangnya gerakan pada anggota badan.

11. Masalah dengan menelan.

12. Kesemutan atau mati rasa pada kulit.

13. Kelemahan.

14. Perubahan bunyi suara.


Cara Menangani Keracunan Makanan menurut Web MD:

1. Mengganti cairan elektrolit

Penderita keracunan makanan biasanya akan kehilangan cairan elektrolit karena muntah yang terus menerus. Hindari makanan selama beberapa jam pertama saat perut mulai tenang. Minumlah air, kaldu, atau larutan elektrolit, yang akan menggantikan mineral yang hilang akibat muntah dan diare

2. Makanlah saat merasa siap

Saat keracunan gejala yang bisa dirasakan adalah diare. Saat diare tubuh akan lemas tetapi mulailah dengan makanan hambar dan tidak berlemak dalam jumlah kecil seperti roti panggang, nasi, dan biskuit.

3. Beristirahatlah yang banyak

Jauhi produk susu, kafein, alkohol, minuman bersoda atau bersoda, atau makanan pedas dan berlemak serta hal-hal yang dapat memperburuk keadaan.

4. Minum Antibiotik

Untuk keracunan makanan parah yang disebabkan oleh bakteri tertentu seperti listeria, pasien akan mendapatkan obat antibiotik.

Pilihan Editor: Tragedi 93 Warga Keracunan Makanan di Cipaku, Pemkot Bogor Tetapkan Status Kejadian Luar Biasa

Berita terkait

Waspada Makanan Mengandung Zat Berbahaya, Ini Pesan BPOM

3 jam lalu

Waspada Makanan Mengandung Zat Berbahaya, Ini Pesan BPOM

BPOM menyebut Indonesia sedang terancam berbagai penyakit yang disebabkan pangan yang mengandung berbagai zat berbahaya, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Misteri Mayat Tanpa Kelamin di Tepian Sungai Ciliwung: Mulut Tersumpal dan Tak Berbusana

6 jam lalu

Misteri Mayat Tanpa Kelamin di Tepian Sungai Ciliwung: Mulut Tersumpal dan Tak Berbusana

Kepolisian Sektor Sukaraja Polres Bogor menyelidiki penemuan mayat pria dengan kondisi tanpa kelamin di tepian Sungai Ciliwung, Cilebut

Baca Selengkapnya

Ada Pawai Sejuta Obor, Hindari Jalur Puncak Malam Ini

1 hari lalu

Ada Pawai Sejuta Obor, Hindari Jalur Puncak Malam Ini

Satlantas Polres Bogor mengimbau pengendara tujuan Cianjur dan Bandung yang hendak melalui Puncak untuk menggunakan jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Penumpang Delta Air Lines Dapat Makanan Basi, Penerbangan Pun Dialihkan

1 hari lalu

Penumpang Delta Air Lines Dapat Makanan Basi, Penerbangan Pun Dialihkan

Beberapa penumpang penerbangan itu bercerita pengalaman buruk mereka dapat makanan basi, sudah berjamur dan rasanya asam.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

3 hari lalu

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

5 hari lalu

Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium belum tentu disebabkan tertusuk benda berkarat.

Baca Selengkapnya

2 Wanita di Bogor Promosikan Situs Judi Online di IG, Sambil Jualan Konten Asusila dan Untuk Sewa Kos

5 hari lalu

2 Wanita di Bogor Promosikan Situs Judi Online di IG, Sambil Jualan Konten Asusila dan Untuk Sewa Kos

Polresta Bogor menangkap dua perempuan yang mempromosikan situs judi online di akun Instagram mereka. Ada yang sambil jualan konten asusila.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Perkembangan Kasus Bakteri Pemakan Daging dan Upaya Pencegahan

6 hari lalu

Pakar Ingatkan Perkembangan Kasus Bakteri Pemakan Daging dan Upaya Pencegahan

Pakar kesehatan mengatakan bakteri pemakan daging bisa menyebar dengan cepat dan menimbulkan kematian hanya dalam waktu 48 jam.

Baca Selengkapnya

Ada Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Ini Gejalanya

6 hari lalu

Ada Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Ini Gejalanya

Ada penyakit infeksi bakteri pemakan daging yang kini sedang mengalami peningkatan kasus di Jepang. Simak gejalanya.

Baca Selengkapnya

Alasan Tak Disarankan Pakai Loofah saat Mandi

7 hari lalu

Alasan Tak Disarankan Pakai Loofah saat Mandi

Dermatolog punya pendapat sendiri tentang penggunaan loofah. Perhatian utama adalah kebersihan dan risiko infeksi kulit karena bakteri.

Baca Selengkapnya