TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis tunggal putra Cina Zhang Zhi Jie dilaporkan meninggal dunia setelah pingsan di lapangan saat pertandingan BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada Minggu malam, 30 Juni 2024. Menurut keterangan pihak PBSI lewat Humas Broto Happy yang dikutip dari Antara, Zhang mengalami henti jantung.
Nahar Taufiq, perwakilan Tim Medis RSUP Dr Sardjito Yogyakarta yang juga turut menangani Zhang Zhi Jie, mengatakan henti jantung mendadak bisa dialami orang sehat sekali pun, termasuk olahragawan. "Kapan pun di mana pun, cuma penyebabnya tidak tahu," ujar Nahar.
Kasus henti jantung ini pula yang dialami mantan pebulutangkis dan peraih emas Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido. Pasangan Hendra Setiawan itu meninggal dunia saat sedang bermain bulutangkis di Tangerang, Senin, 14 Juni 2021.
Pada dasarnya, henti jantung dan serangan jantung berbeda. Orang sering menggunakan istilah ini secara bergantian, padahal henti dan serangan jantung tidak sama. Serangan jantung adalah ketika aliran darah ke jantung tersumbat dan henti jantung mendadak adalah ketika jantung tidak berfungsi dan tiba-tiba berhenti berdetak secara tidak terduga.
Serangan jantung adalah masalah sirkulasi dan henti jantung mendadak adalah masalah kelistrikan. Henti jantung terjadi mendadak secara tiba-tiba dan sering tanpa peringatan. Pemicunya kerusakan listrik di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).
Karena aksi pemompaan yang terganggu, jantung tidak dapat memompa darah ke otak, paru-paru, dan organ lain. Beberapa detik kemudian, orang kehilangan kesadaran dan tidak memiliki denyut nadi. Kematian terjadi dalam beberapa menit jika korban tidak mendapat penanganan. Untuk pencegahan, Anda dapat melihat gejala yang mungkin terjadi seperti kecemasan, nyeri dada, pingsan, sesak napas, berkeringat, terasa lemah, pusing, dan kepala terasa ringan.
Henti jantung mendadak dapat terjadi setelah serangan jantung atau selama pemulihan. Serangan jantung meningkatkan risiko henti jantung mendadak. Sebagian besar serangan jantung tidak menyebabkan henti jantung mendadak. Melakukan pertolongan pertama dengan segera dapat menyelamatkan nyawa.
Apa yang harus dilakukan jika menemukan korban henti jantung? Henti jantung bersifat reversibel pada sebagian besar korban jika ditangani dalam beberapa menit. Pertama, hubungi layanan medis darurat. Kemudian, dapatkan defibrilator eksternal otomatis jika tersedia dan gunakan segera setelah tiba.
Mulailah CPR segera dan lanjutkan sampai layanan medis darurat profesional tiba. Jika dua orang tersedia untuk membantu, yang satu harus segera memulai CPR sementara yang lain menelepon layanan medis.
Tips jaga kesehatan jantung
Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghilangkan risiko serangan jantung pada orang muda, perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan tertentu dapat mengurangi kemungkinan yang menyebabkan kondisi fatal ini. Dilansir dari Times of India, beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.
Pola makan sehat
Pilihan makanan sehat adalah keharusan untuk kesehatan jantung. Hindari makanan berminyak, manis, kolesterol tinggi sebanyak mungkin dan masukkan biji-bijian sehat, sayuran hijau, dan makanan kaya omega-3 dalam pola makan.
Olahraga teratur
Aktivitas fisik harus rutin dilakukan, baik di lingkungan rumah atau di luar ruangan dan juga akan meningkatkan kesehatan. Lakukan aktivitas fisik 30-45 menit setiap hari untuk kesehatan yang lebih baik.
Kelola stres dan kesehatan mental
Untuk mengelola stres, lakukan latihan yoga setiap hari sebagai bagian dari rutinitas. Lakukan meditasi minimal 30 menit setiap hari.
Berhenti merokok dan minum alkohol
Berhenti merokok dan minum alkohol tidak selalu mudah. Hindari semua karena dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Jaga angka vital tetap terkendali
Termasuk tekanan darah, kolesterol, dan glukosa darah. Turunkan berat badan jika berlebihan atau obesitas. Batasi lemak jahat macam lemak jenuh dan trans, serta gula. Tingkatkan asupan buah-buahan dan sayuran segar dan biji-bijian.
Pilihan Editor: Meninggal saat Olahraga Bukan karena Serangan Jantung, Simak Penjelasan Pakar