Senyawa Bromat Lebih Berbahaya dari BPA? Ini Kata Dokter

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 16 Juni 2024 11:00 WIB

Ilustrasi minum air putih. Pexels/Yaroslav Shuraev

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter gizi dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) mengatakan bahwa senyawa bromat yang ada dalam air minum dalam kemasan (AMDK) lebih berbahaya dibandingkan Bisphenol a (BPA). "Tentu merugikan kesehatan apabila sudah melampaui batas yang diizinkan," kata Dr. dr. Louisa Ariantje Langi, MA., MSi. di Jakarta, Jumat 14 Juni 2024.

Louisa menuturkan senyawa bromat menjadi lebih berbahaya karena terkandung langsung di dalam air kemasan yang dikonsumsi oleh masyarakat, sedangkan BPA merupakan senyawa yang ada di dalam kemasan pangan.

Apabila kandungan bromat dikonsumsi melampaui batas yang diizinkan, maka akan mempengaruhi kesehatan orang tersebut. Secara umum gangguan kesehatan akibat mengonsumsi bromat adalah masalah pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut dan diare.

Sedangkan gangguan lainnya yang lebih berat dapat menimbulkan gangguan ginjal, gangguan sistem syaraf, tuli hingga kanker.

Ia menjelaskan dunia kedokteran memiliki keinginan yang kuat agar semua produsen menerapkan etika keamanan pangan. Dalam hal ini, dilakukan melalui penulisan seberapa besar kandungan bromat yang ada dalam tiap produk mereka.

Advertising
Advertising

Maka dari itu, ia meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan regulasi terkait kandungan bromat pada label AMDK, dengan tujuan mempermudah masyarakat mendapatkan informasi jelas bahwa AMDK tersebut mengandung senyawa berbahaya dimaksud. "Sehingga masyarakat tidak dibodohi bahwa suatu produk ini aman atau tidak dan kalau melebihi batas seharusnya tidak boleh beredar," katanya.

Peneliti Pusat Riset Sumberdaya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rizka Maria menambahkan dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa bromat dapat menimbulkan gangguan sistem saraf pusat. “Misalnya hilangnya reflek dan kelelahan berlebihan, gangguan darah seperti anemia, mual, muntah, nyeri perut, diare, muntah darah dan pembengkakan paru,” kata Rizka.

Rizka mengungkapkan akumulasi bromat dapat memicu efek karsinogenik yang mulai terasa atau teramati setelah 10 hingga 20 tahun konsumsi. Namun, kondisi tersebut tergantung pada kadar bromat yang ada dan kesehatan seseorang.

Pilihan Editor: Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Berita terkait

Soal Legalisasi Kratom, Anggota DPR Minta Tunggu Penelitian

2 hari lalu

Soal Legalisasi Kratom, Anggota DPR Minta Tunggu Penelitian

Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto legalisasi kratom masih menunggu penelitian dari BRIN yang didampingi BPOM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Efek Daun Kratom, Apa Alternatif Tanaman Penggantinya?

5 hari lalu

Mengenal Efek Daun Kratom, Apa Alternatif Tanaman Penggantinya?

BNN menyatakan kratom memiliki efek samping yang membahayakan, terlebih bila penggunaannya tidak sesuai takaran.

Baca Selengkapnya

Tasya Farasya Ajak Masyarakat Kosmetik yang Lulus Uji BPOM

6 hari lalu

Tasya Farasya Ajak Masyarakat Kosmetik yang Lulus Uji BPOM

Tasya Farasya ingatkan konsumen berhati-hati dalam memilih produk perawatan kecantikan dan kosmetik.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Cawe-cawe Soal Kratom Mengandung Narkotika atau Tidak, Tanaman Apa Ini?

7 hari lalu

Presiden Jokowi Cawe-cawe Soal Kratom Mengandung Narkotika atau Tidak, Tanaman Apa Ini?

Presiden Jokowi menginstruksikan Kementerian Kesehatan, BRIN dan BPOM meneliti lebih mendalam tentang manfaat tanaman kratom

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pendekatan Inovatif dan Teknologi Atasi Air Bersih

8 hari lalu

Pentingnya Pendekatan Inovatif dan Teknologi Atasi Air Bersih

Teknologi anak bangsa mencoba integrasikan berbagai aspek pengelolaan air bersih, mulai dari infrastruktur, manajemen risiko, hingga analisis data.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Harga MinyaKita Naik Rp 15.500 Setelah Idul Adha, Semula Diadakan Untuk Akses Minyak Goreng Terjangkau

12 hari lalu

Siap-siap Harga MinyaKita Naik Rp 15.500 Setelah Idul Adha, Semula Diadakan Untuk Akses Minyak Goreng Terjangkau

Mendag Zulkifli Hasan sebut, kenaikan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita akan terjadi setelah Idul Adha 2024. Ini asal usul diadakannya MinyaKita.

Baca Selengkapnya

Pembangunan SPAM Sepaku IKN DItargetkan Rampung Juli 2024

14 hari lalu

Pembangunan SPAM Sepaku IKN DItargetkan Rampung Juli 2024

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengejar target pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku, IKN.

Baca Selengkapnya

Menteri Basuki Klaim Layanan Air Minum Indonesia Mencapai 92 Persen

16 hari lalu

Menteri Basuki Klaim Layanan Air Minum Indonesia Mencapai 92 Persen

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengklaim layanan air minum mencapai 92 persen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Garuda Minta Harga Tiket Pesawat Naik, Alasan Tesla Belum Mau Investasi di Indonesia

35 hari lalu

Terkini: Garuda Minta Harga Tiket Pesawat Naik, Alasan Tesla Belum Mau Investasi di Indonesia

Berita terkini: Garuda Indonesia minta harga tiket pesawat dinaikkan. Alasan Tesla belum bersedia investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

FITRA Dorong Pemerintah Selesaikan Persoalan Air Bersih di Kawasan Pesisir

35 hari lalu

FITRA Dorong Pemerintah Selesaikan Persoalan Air Bersih di Kawasan Pesisir

Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) minta pemerintah selesaikan persoalan kelangkaan air bersih di pesisir

Baca Selengkapnya