Dampak Kesehatan Tubuh Akibat Suhu Panas Ekstrem

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 22 Juni 2024 08:36 WIB

Ilustrasi suhu panas. Foto : Freepik

TEMPO.CO, Jakarta - Suhu panas ekstrem merupakan ancaman lingkungan yang signifikan dan berpotensi membahayakan kesehatan. Stres panas, sebagai penyebab utama kematian terkait cuaca, dapat memperburuk berbagai penyakit yang mendasarinya seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kesehatan mental, dan asma.

Tak hanya itu, panas ekstrem juga meningkatkan risiko kecelakaan dan penularan beberapa penyakit menular. Salah satu kondisi paling serius akibat paparan panas adalah heatstroke, yang merupakan keadaan darurat medis dengan tingkat kematian yang tinggi.

Dikutip dari WHO, perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan jumlah orang yang terpapar panas ekstrem di berbagai wilayah dunia. Antara 2000 hingga 2004 dan 2017 hingga 2021, kematian akibat panas pada orang berusia di atas 65 tahun meningkat sekitar 85 persen. Penelitian selama 2000 hingga 2019 menunjukkan bahwa sekitar 489.000 kematian akibat panas terjadi setiap tahunnya, dengan 45 persen di antaranya terjadi di Asia dan 36 persen di Eropa.

Kerentanan terhadap panas dipengaruhi oleh faktor fisiologis seperti usia dan status kesehatan, serta faktor paparan seperti pekerjaan dan kondisi sosial ekonomi. Peristiwa gelombang panas dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan kematian akut dalam jumlah besar.

Dilansir dari National Institute of Environmental Health Sciences, gelombang panas, periode di mana panas lokal terakumulasi selama siang dan malam yang sangat panas, semakin meningkat dalam frekuensi, durasi, intensitas, dan besarannya akibat perubahan iklim. Kondisi suhu siang dan malam yang tinggi dalam jangka waktu lama menciptakan stres kumulatif pada tubuh manusia, meningkatkan risiko penyakit dan kematian akibat paparan panas.

Advertising
Advertising

Gelombang panas dapat memicu keadaan darurat kesehatan masyarakat, mengakibatkan kematian yang berlebihan serta dampak sosio-ekonomi yang berkepanjangan, seperti hilangnya kapasitas kerja dan produktivitas tenaga kerja. Populasi yang paling rentan terhadap dampak panas ekstrem termasuk orang dewasa tua, mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis, pekerja luar ruangan, atlet, dan pekerja manual.

Ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu internal dan menghilangkan panas dalam kondisi lingkungan yang panas meningkatkan risiko kelelahan akibat panas dan sengatan suhu panas. Upaya tubuh untuk mendinginkan diri memberikan tekanan pada jantung dan ginjal, yang dapat memperburuk risiko kesehatan akibat kondisi kronis seperti penyakit kardiovaskular, mental, pernapasan, dan diabetes, serta menyebabkan cedera ginjal akut.

Pilihan editor: Jumlah Jemaah Haji Meninggal Bertambah Lebih dari 1.000, Apa Saja Sebabnya?

Berita terkait

Anggota Pansus Haji Sebut Rekomendasi akan Disampaikan pada Rapat Paripurna 30 September

1 hari lalu

Anggota Pansus Haji Sebut Rekomendasi akan Disampaikan pada Rapat Paripurna 30 September

Cak Imin mengatakan Pansus Haji telah bekerja secara transparan.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas Harian Melonjak di Banyak Kota, BMKG Ingatkan Ini

2 hari lalu

Suhu Panas Harian Melonjak di Banyak Kota, BMKG Ingatkan Ini

BMKG sempat mencatat peningkatan suhu panas harian maksimum, hingga berkisar 34-37 derajat Celcius, pada 25 September kemarin.

Baca Selengkapnya

Ketua Pansus Haji Bicara Peluang Proses Hukum Pelanggaran Penyelenggaraan Haji

3 hari lalu

Ketua Pansus Haji Bicara Peluang Proses Hukum Pelanggaran Penyelenggaraan Haji

Temuan Pansus Haji tentang dugaan pelanggaran penyelenggaraan haji 2024 berpeluang diusut oleh penegak hukum.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah 23-25 September 2024

5 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah 23-25 September 2024

BMKG peringatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem di Jawa Tengah pada 23-25 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Sebut Asuransi Jiwa Jemaah Haji Reguler 2024 yang Wafat Sudah Dibayarkan

9 hari lalu

Kemenag Sebut Asuransi Jiwa Jemaah Haji Reguler 2024 yang Wafat Sudah Dibayarkan

Kementerian Agama menegaskan jemaah haji reguler yang wafat pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H sudah mendapatkan asuransi jiwa

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Temuan Pansus Haji

14 hari lalu

Serba-serbi Temuan Pansus Haji

Simak fakta selengkapnya di balik temuan Pansus Haji 2024

Baca Selengkapnya

Variasi Prakiraan Cuaca Cukup Ekstrem Sepekan ke Depan, BMKG Rilis Peringatan Dini untuk 27 Provinsi

15 hari lalu

Variasi Prakiraan Cuaca Cukup Ekstrem Sepekan ke Depan, BMKG Rilis Peringatan Dini untuk 27 Provinsi

Prakiraan cuaca BMKG periode 13-19 September 2024 menunjukkan potensi hujan lebat di wilayah utara Indonesia. Wilayah selatan cenderung kering.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenag Soal 3.503 Jemaah Haji Reguler Nol Tahun Berangkat

19 hari lalu

Penjelasan Kemenag Soal 3.503 Jemaah Haji Reguler Nol Tahun Berangkat

Kemenag mengatakan ada 3.503 jemaah yang mendaftar dan langsung berangkat haji khusus pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenag: Tidak Ada Jemaah Haji Reguler Nol Tahun Berangkat

19 hari lalu

Kemenag: Tidak Ada Jemaah Haji Reguler Nol Tahun Berangkat

Kemenag memastikan tidak ada jemaah haji reguler yang baru mendaftar langsung berangkat ibadah haji pada 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

19 hari lalu

Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

BPBD Kabupaten Banyumas tengah menanggulangi dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda empat desa di dua kecamatan.

Baca Selengkapnya