TEMPO.CO, Jakarta - Kanker prostat berkembang di kelenjar prostat dan menyerang laki-laki. Menurut American Cancer Society (ACS), satu dari delapan pria terdiagnosa kanker prostat dan risiko lebih tinggi pada lansia.
Jenis kanker ini adalah nomor dua terbanyak yang ditemukan pada pria setelah kanker kulit. Gejala kanker prostat tak banyak, bahkan banyak yang tak merasakannya. Berikut yang perlu diketahui soal kanker prostat.
Apa itu kanker prostat?
Semua jenis kanker diawal dari pertumbuhan sel-sel kanker di bagian tubuh tertentu. Hampir setiap bagian tubuh bisa terserang sel-sel kanker, yang kemudian bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Kanker prostat muncul di kelenjar prostat dan bisa menyebar dalam kasus yang parah.
Apa gejalanya?
"Gejala paling umum adalah tak ada gejala sama sekali," kata urolog Dr. Christopher Anderson kepada Fox News Digital. Sebagian pria merasakan gejala nyeri tulang dan berat badan turun saat kanker sudah menyebar, kata Anderson.
Apa faktor risikonya?
Laki-laki berumur 60-74 yang paling berisiko, menurut program Surveillance, Epidemiology and End Results (SEER). Kemudian riwayat keluarga, terutama kerabat terdekat seperti ayah atau saudara laki-laki. Namun risiko bisa dikurangi dengan perubahan gaya hidup, seperti menjaga berat badan sehat, selalu aktif, dan pola makan sehat. Kurangi daging merah dan olahan, perbanyak buah, sayuran, dan biji-bijian.
Apa saja jenisnya?
Yang paling umum adalah adenokarsinoma, artinya berkembang di sel-sel kelenjar. Jenis lainnya lebih jarang, yakni karsinoma, tumor neuroendokrin, karsinoma sel transisi, dan sarkoma. Secara umum, perkembangan kanker prostat sangat lambat.
Bisakah diobati?
Kanker prostat bisa diobati jika terdeteksi lebih awal, menurut Mayo Clinic. Jenis pengobatan tergantung stadium kanker dan kesehatan pasien secara umum. Jika sudah parah, pengobatannya adalah radiasi dan operasi.
Pilihan Editor: Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat